Ketiga hal yang silih berganti ditanyakan para ulama ini yakni, persoalan pemakaman. Menurut salah satu ulama yang menjadi panelis di silahturahmi itu berpandangan, persoalan pemakaman khusunya warga yang tinggal di perumahan dengan non perumahan kerap menjadi masalah.
"Persoalan pemakaman ini kerap jadi persoalan. Misal, meskipun warga yang tinggal di perumahan berbaur dan menuruti aturan yang diberlakukan warga yang tinggal desa, tapi saat meninggal warga perumahan dilarang dimakamkan di pemakaman yang ada di desa itu. Dan ini selalu berulang-ulang dan bagaimana solusinya bila nanti salah satu terpilih menjadi Bupati, "tanyanya.
Tak hanya pemakaman, persoalan miras hingga judi online juga dipertanyakan para ulama. Para ulama tidak ingin kejadian penusukan santri di Jogja terjadi di Karanganyar.
Dan terakhir, para ulama mempertanyakan kesejahteraan para relawan kebencanaan. Pasalnya dari visi dan misi yang dipaparkan kedua paslon tidak mencantumkan kesejahteraan para relawan.
Termasuk upaya keduannya mengentaskan kemiskinan di Karanganyar yang masih 9,95 persen.
Mendapatkan tiga pertanyaan dari para ulama, Rober Christanto membeberkan apa yang sudah dilakukan saat masih menjabat sebagai Wakil Bupati Karanganyar.
Ia mengatakan untuk persoalan pemakaman sudah dicarikan jalan keluar yakni dengan menyedikan lahan pemakaman umum gratis. Untuk mirasmiras, Rober mengungkapkan saat dirinya masih menjadi Ketua BNK Karanganyar kerap melakukan sosialisasi ke masyarakat termasuk kalangan pelajar.
"Untuk kesejahteraan para relawan masuk dalam poin ke 7. Dan untuk pengentasan kemiskinan juga sudah masuk kedalam visi misi kami yakni modal usaha serta bantuan perdesa, " ujarnya. ***
Editor : Ditya Arnanta