KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Produsen rokok terbesar di Indonesia, PT Djarum melirik Kabupaten Karanganyar sebagai lokasi baru pabrik produksi rokok sigaret kretek tangan (SKT).
Rencananya pabrik produksi rokok sigaret tangan milik Djarum akan didirikan didaerah Gondangrejo, Karanganyar.
Untuk merealisasikan pembangunan pabrik rokok itu, PT Djarum menugaskan perwakilannya untuk bertemu Penjabat Bupati Karanganyar Timotius Suryadi, Selasa (6/8/2024).
Usai pertemuan, Timotius mengatakan saat ini jumlah tenaga kerja yang telah direkut PT Djarum sebanyak 500 orang. Target tenaga kerja yang akan direkut sebanyak 1000 orang.
"Tadi, perwakilan dari PT Djarum kulonuwun pada kami. Mereka menjelaskan akan membuka pabrik rokok SKT. Pakai eksisting bangunan yang sudah ada, di daerah Gondangrejo. Saat ini sudah merekut 500 orang karyawan. Targetnya merekut 1000 orang, " papar Timotius pada iNewskaranganyar.id.
Tak hanya PT Djarum, investor raksaksa lainnya juga akan menanamkan investasi di Karanganyar. Selain PT Djarum, PT ATTIN Sigaret Indonesia (mitra PT HM Sampoerna Tbk) mendirikan pabrik di Jetis Jaten.
Ia menyebut total Ada lima investor yang membawa uang triliunan yang akan menanamkan investasi di Karanganyar. Selain PT Djarum dan PT Attin Sigaret, investor lainnya yakni PT Yuppy Indo Jelly Gum di Kebakkramat (produk makanan kembang) PT Sampoerna di Gondangrejo (industri segaret rokok), PT Porto sejahtera (produk alaskaki) di Kemiri Kecamatan Kebakkramat dan rencana pengembangan di Kedungjeruk Kecamatan Mojogedang, serta PT Inpire Way Indonesia produksi tas atau alaskaki di Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu.
Ada sebab mengapa para investor raksaksa ini memilih DKabupaten Karanganyar sebagai tempat investasinya. Pertama, proses perijinan di Kabupaten yang terletak di lereng Gunung Lawu ini sangat mudah.
Kedua, akses jalan tol. Dengan adanya jalan tol dapat membantu para investor untuk menekan biaya pengiriman barang.
"Ada dua sebab mengapa para investor ini memilih Karanganyar. Pertama, proses ijin di Karanganyar sangat mudah. Kedua, akses jalan tol juga memudahkan mereka untuk pengiriman barang, "ungkapnya.
Editor : Ditya Arnanta