Terpisah, event organizer (EO) festival Ken mengatakan festival kuliner ini kembali dilanjutkan setelah ada sejumlah kesepakatan yang diterapkan oleh EO.
Kesepakatan itu mulai pencopotan banner yang dianggap vulgar hingga pemasangan penutup di area sekitar tenant.
"Jadi permintaan dikasih kain sekitarnya. Untuk penutup. Untuk penutup, oke kita ikuti, intinya kita ikuti permintaan," ungkapnya.
Pabrik Kecap di Karanganyar Sponsor Utama Festival Kuliner Mundur
Sementara itu buntut perhelatan festival kuliner nonhalal inipun merembet ke Karanganyar.
Pabrik Kecap PT Lombok Gandaria yang ada di Karanganyar sponsor utama Festival Kuliner Nonhalal sepakat mundur setelah beraudensi dengan Aliansi Umat Islam Karanganyar (Foto: Ist)
Di Karanganyar, sejumlah orang yang tergabung dalam Aliansi Umat Islam Karanganyar mendatangi salah satu pabrik kecap di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, yang menjadi salah satu sponsor dalam festival itu.
Dalam pertemuan yang mendapat pengawalan ketat aparat kepolisian dari Polsek Jaten, Aliansi Umat Islam Karanganyar meminta PT Lombok Gandaria mencabut sponsor Festival Kuliner non Halal di Solo Paragon, Kota Solo.
Fadlun Ali, dari Aliansi Umat Islam Karanganyar mengatakan, pada pihak manajemen, pihaknya menyampaikan keresahan masyarakat terkait festival makanan non halal atau haram di Kota Solo.
"Kami meminta pada manajemen PT Lombok Gandaria untuk tidak terlibat dalam festival kuliner nonhalal. Apalagi di festival kuliner nonhalal, PT Lombok Gandaria sebagai salah satu sponsor di sana di Solo Paragon," terang Fadlun.
Fadlun mengatakan dari hasil pertemuan, PT Lombok Gandaria sepakat mundur dari sponsor di Festival Kuliner non Halal di Solo.
"Itu bertentangan dengan nilai agama dan adat istiadat serta merugikan kesehatan, berdampak pada perilaku manusia," ungkapnya.
"Bahwasanya disampaikan protes sponsor dari Lombok Gandaria sudah dicabut dan bentuk-bentuk lainnya juga dilepas," paparnya. ***
Editor : Ditya Arnanta