Saat berdialog dengan para pedagang, banyak pedagang sepatu dan pakaian yang curhat pada Sudaryono. Mulai penjualan sepi hingga daya beli masyarakat yang sepi.
"Kondisi pasar tersebut cukup ramai di bagian kebutuhan pokok. Namun untuk ipenjual pakaian, sepatu dan sejenisnya memang terlihat sepi. Kalah dengan penjual online,"terangnya.
Salah satu pedagang mainan dipintu masuk pasar Jungke, Kamti (42) mengaku senang dagangannya diborong Sudaryono.
Awalnya dirinya tidak mengetahui siapa yang datang ramai-ramai ke pasar. Namun saat mendekati lapaknya, baru ingat wajahnya banyak ditemui di baliho yang dipasang di berbagai titik.
"Ternyata pak Sudaryono, kenal dari baliho yang di jalan-jalan. Ternyata masih muda dan ganteng," pungkasnya.***
Editor : Ditya Arnanta