Dan di tahun 2017-2019 Timotius Suryadi dipercaya menjabat sebagai Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Karanganyar.
Setelah itu Timotius Suryadi kembali dipercaya Juliyatmono menjabat sebagai Sekretaris Dinas sekaligus Plt. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTS).
Sebelum akhirnya pada tahun 2020, Timotius Suryadi resmi menjabat sebagai Kepala Dinas DPMPTS hingga 2023.
Perjalanan karir Timotius Suryadi ini akhirnya mencapai puncaknya. Di tahun 2023, posisi sebagai Sekertaris Daerah (Sekda) Karanganyar inipun berhasil di raihnya.
Pupuk Bawang
Saat posisi Sekertaris Daerah berhasil diraih Timotius Suryadi, mampu membuat kejutan. Bagaimana tidak, saat mendaftar ikut seleksi Sekertaris Daerah (Sekda), nama Timotius Suryadi tak diperhitungkan sama sekali.
Malah sebaliknya, saat itu Timotius Suryadi dianggap genap-genapan untuk memenuhi kuota seleksi Sekda.
Kebetulan saat itu, kuota pendaftaran Sekda masih kurang. Dan Timotius Suryadi mendaftar dihari terakhir.
Satu persatu perserta seleksi berguguran. Namun nama Timotius Suryadi terus melaju. Akhirnya, Timotius Suryadi inipun melaju hingga tiga besar.
Meski lolos hingga tiga besar, keberadaan Timotius Suryadi inipun masih belum dianggap. Saat itu, hanya dua nama saja yang diperhitungkan untuk menjadi Sekda.
Kedua nama itu yakni Kepala Badan Keuangan Daerah Kurniadi Maulato dan Yopi Eko Jati Wibowo yang saat itu masih menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
Keduannya diunggulkan karena dianggap lebih senior dibandingkan Timotius Suryadi.
Namun, Dewi Fortuna berpihak pada Timotius Suryadi. Juliyatmono yang saat itu akhirnya memutuskan memilih Timotius Suryadi menjadi Sekertaris Daerah (Sekda) Karanganyar.
Pesan Penjabat Gubernur Jateng
Dalam sambutannya, PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana meminta PJ Bupati Karanganyar yang baru saja dikukuhkan untuk melaksanakan amanah dengan penuh tanggung jawab dan berintegritas sebagai Kepala Daerah dan Pelayan Masyarakat.
"Terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Jaga iklim kondusivitas wilayah,"terangnya.
Editor : Ditya Arnanta