get app
inews
Aa Text
Read Next : Kisah Mistik Asal Usul Rawa Pening, Danau Misteri di Kaki Tiga Gunung

Misteri Gunung Malabar yang Penuh Kisah Horor, Raibnya Kerajaan Malabar

Senin, 11 Desember 2023 | 17:59 WIB
header img
Kisah Mistik Kerajaan Malabar di Pegunungan Malabar (Foto: Wikipedia)

Penambahan awalan ma, yang sekarang menjadi tidak produktif dipergunakan dalam bahasa Sunda, namun dalam bahasa Sunda lama hal itu sudah biasa sehingga menjadi kata yang menggambarkan keadaan atau peristiwa yang terjadi, dan menjadi enak diucapkan. 

Seperti kata lébér menjadi malébér, labar menjadi malabar, rieus – marieus, seuseup – manyeusep, dan lain-lain.

Tampaknya, penamaan itu erat kaitannya dengan geomorfologi, bentuk muka bumi gunung ini yang besar, yang lereng-lerengnya meluber, melebar ke semua arah. 

Letusannya pada masa prasejarah, laharnya meluber mengisi lembah-lembah hingga jauh ke utara mengisi bagian tengah dari Cekungan Bandung. Pastilah saat letusan dahsyat terakhir itu pun, manusia Bandung belum menghuni tempat ini.

Gunung Malabar tidak digolongkan ke dalam gunung api aktif karena gunung ini tidak diketahui letusannya dan sudah lama padam, atau sedang beristirahat menghimpun kembali energinya untuk kembali meledak?

Bila dilihat dari Kota Bandung, lereng-lerengnya sudah teriris-iris oleh kekuatan air. Dalam jangka waktu yang panjang, kekuatan air itu telah mengerosi lereng membentuk lembah-lembah yang dalam dan lebar. Kenyataan ini menunjukkan bahwa umur Gunung Malabar sudah tergolong tua.

Selang beberapa ratus ribu tahun kemudian, terjadi patahan yang memanjang lebih dari 25 km arah barat – timur, dengan bagian selatannya yang turun. 

Pada Plistosen tengah, gunung ini aktif kembali dengan dahsyatnya, material letusannya mengisi lembah patahan, terdiri dari tuf dan breksi yang mengandung sedikit batu apung dan lava dengan ketebalan antara 100 – 1.000 meter lebih dengan radius 10 km.

Untuk mengetahui kronologi dan besaran letusan Gunung Malabar secara terperinci dan akurat memang perlu penelitian khusus. ***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut