get app
inews
Aa Text
Read Next : Mesin Politik Kembali Dihidupkan, Tani Merdeka Menargetkan Kemenangan Rober-Adhe & Luthfi Taj Yasin

Hujan Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Wildan, Keluarga Minta Pelaku Penganiyayaan Dihukum Berat

Senin, 27 November 2023 | 18:36 WIB
header img
Jenazah Wildan saat diturunkan dari mobil Ambulance (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Suasana sedih dan duka menyeruak sesaat setelah jenazah Wildan Ahmad (14) pelajar SMP 5 Karanganyar yang tewas saat latihan pencaksilat tiba di rumah duka. Pelayat dan kerabat tak kuasa menahan air matanya ketika peti jenazah tiba.

Suara tangis keluarga semakin keras ketika peti almarhum dikeluarkan dari mobil jenazah RSUD dr Moewardi Solo sekitar pukul 14.15 WIB.  Bahkan para pelayat yang berdatangan dirumah duka, Dusun Manggung RT 004/RW 008 Kelurahan Cangakan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, tak kuasa menahan kesedihan dengan kepergian anak ketiga dari Suparno ini.

Isak tangis semakin makin pecah saat peti jenazah dibuka. Tal hanya kedua orang tua serta keluarga Wildan yang tak kuasa menahan tangis, para guru Wildan dan teman-teman Wildan satu perguruan Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa, serta klub sepakbola Perseman Karanganyar juga terlihat tak kuasa menahan tangis.

Jasad Wildan direbahkan di dipan kayu sederhana yang telah dipersiapkan pihak keluarga. Wajahnya tampak tenang.

Setelah di sholati jenazah, jenazah Wildan pun sekira pukul 15.00 WIB dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nyai Sentono Manggung, Cangakan, yang letaknya hanya beberapa meter jaraknya dari rumah korban dengan dihantar ratusan pelayat.

Para tetangga tak menyangka dengan kepergian Wildan yang begitu cepat. Wanto salah satu tetangga korban mengatakan dirinya benar-benar tak menyangka dengan kepergian Wildan. Pasalnya, sebelum dikabarkan meninggal saat latihan pencak silat, Wildan sempat membeli Es Teh ketempatnya.

"Saya terus terang kaget dan tak percaya dengan kepergian Wildan. Wildan sempat membeli es teh di tempat saya. Jelas waktu dikabari saya tidak percaya sama sekali,"papar Wanto, Senin (27/11/2023).

Ia mengatakan, korban dikenal sangat ramah dan baik sehingga banyak warga yang merasa kehilangan. 

“Anaknya sopan, pintar dan senang bergaul. Temannya banyak, apalagi anaknya berprestasi,"ungkapnya.

Suparno ayah korban mengaku kaget saat mendengar kabar anaknya dibawa ke rumah sakit. Padahal saat berangkat kondisinya sehat dan bugar. 

Ia mengatakan kalau kabar pertama yang mengabarkan Wildan ada dirumah sakit dari teman-teman satu perguruan Wildan, Pagar Nusa.

"Informasinya terkena pukulan, saya kaget, Waktu siang saat berangkat itu kondisinya sehat kok tiba-tiba dibawa ke rumah sakit," jelasnya, Senin (27/11). 

Mendengar kabar tersebut sudah pasti rasa emosi dan kecewa. Jika memang ada kesalahan atau tidak disiplin seharusnya tidak dilakukan kekerasan. 

"Seharusnya begitu kejadian langsung dibawa ke rumah sakit. Kenapa malah di taruh di teras dan dikasih air mineral, sudah kejang-kejang baru dibawa ke rumah sakit," keluhnya. 

Sudah pasti dirinya dan keluarga tidak terima  dengan kejadian tersebut. Keluarga menuntut para pelaku agar diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. 

"Saya mau anak saya pulang daripada anak saya jadi korban dalam kondisi sehat," ucapnya. 

Awalnya, pihak keluarga sempat menolak saat aparat kepolisian meminta ijin untuk dilakukan otopsi. Namun setelah diberi pengertian, akhirnya pihak keluarga menerima permintaan dari pihak Kepolisian untuk dilakukan otopsi.

"Saya kasihan ini ditunggu sejak kemarin, ini (pagi jam 9) baru diotopsi. Mau saya dibawa pulang aja. Secepatnya dimandikan, dikafani dan disholatkan langsung dimakamkan," tegasnya. 

Suparno menambahkan seharusnya jika anaknya dinilai tidak disiplin jangan dilakukan kekerasan. Tindakan itu bukanlah membina dan mendidik.

"Itu tindakan menghakimi, seharusnya mereka membina dengan kemampuan anak," tegasnya emosi.

Usai dilakukan otopsi jenasah Wildan tiba dirumah duka. Setelah dilakukan salat jenasah, selanjutnya jenasah dimakamkan di pemakaman umum yang jaraknya hanya sekitar 200  meter dari rumah duka. *** 

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut