YOGYAKARTA, iNewskaranganyar.id - Pasar Bubrah tak bisa dilepaskan dari Gunung Merapi.Nama pasar bubrah dikalangan kalangan pendaki gunung Merapi,sudah begitu tersohor.
Selain terkenal dengan keindanhannya yang mempesona, aura magis pasar bubrah dari gunung yang memisahkan, Magelang, Klaten, Boyolali dan Sleman inipun tak bisa dipisahkan.
Lokasi yang disebut-sebut sebagai pasar Bubrah itu sendiri secara lokasi berada di dekat kawah Merapi. Namun, jangan pikirkan bila pasar bubrah ini kondisinya sama seperti pasar pada umumnya.
Bagi yang kerap mendaki gunung Merapi tentu sudah mengetahui bagaimana lokasi yang disebut masyarakat dan para pendaki ini dengan sebutan pasar bubrah. Lokasi ini dipenuhi dengan bebatuan sisa letusan Merapi.
Pasar Bubrah merupakan sebuah punggung bukit yang tepat berada di bawah kawah Merapi. Keadaan di lokasi ini cukup datar dan didominasi dengan bebatuan sisa letusan terdahulu. Di lokasi ini juga tidak terdapat pepohonan tinggi besar.
Jaraknya yang hanya 1 kilometer sebelum kawah puncak Merapi membuat Pasar Bubrah menjadi lokasi favorit untuk beristirahat. Banyak pendaki yang mendirikan tenda di sini untuk bermalam dan menunggu matahari terbit keesokan.
Di sinilah, kawasan yang dikenal orang-orang sebagai pasar dari makhluk halus setan dan jin beraktivitas layaknya kegiatan manusia ketika berada di pasar. Suara riuh tersebut mirip dengan aktivitas jual beli yang terjadi di pasar.
Tidak hanya itu saja, suara alunan gamelan dan gending Jawa juga terkadang sayup-sayup terdengar di antara keriuhan tersebut. Masyarakat juga percaya jika bebatuan yang berserakan di lokasi tersebut merupakan warung dan meja makannya para makhluk halus pengunjung pasar tersebut.
Tidak sedikit dari pendaki yang menginap di Pasar Bubrah pernah melihat penampakan berbagai makhluk gaib.
Editor : Ditya Arnanta