KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Situasi politik jelang pemilihan umum dan Pilpres pada 2024 semakin memanas. Kekhawatiran akan ketegangan seperti 2019 pun muncul mengingat terbukanya ruang di media sosial
Semakin meningkat suhu politik jelang perhelatan pesta Demokrasi, dikhawatirkan bakal berimbas hingga ketingkat lapisan masayarakat. Untuk meredam meningkatnya eskalasi politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, hanya ada satu cara untuk mencegah agar tidak terjadinya perpecahan. Yakni dengan memperkuat nilai-nilai dasar ideologi pancasila yang diperkuat dengan empat pilar berbangsa dan bernegara.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi II DPR Paryono dalam Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila di Gedung Wira Graha Gunungsari, Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Minggu (15/10/2023) malam.
Menurut Paryono, perbedaan pilihan politik harus disikapi secara dewasa dan harus dianggap sebagai warna-warni demokrasi. Ia mengatakan dalam sebuah negara demokrasi perbedaan pandangan dan pilihan politik merupakan hal yang wajar dan harus dihormati satu sama lain oleh warga negara.
"Jangan hanya karena berbeda pilihan terpecah belah dan saling hina sehingga menodai semangat sebenarnya demokrasi. Dalam masyarakat demokrasi, perbedaan pilihan politik itu wajar. Yang harus dilakukan sebagai warga negara adalah bersikap dewasa menghargai perbedaan,"papar Paryono.
Menurutnya, jelang pemilu biasanya akan banyak terjadi gesekan yang dipicu karena perbedaan pandangan. Namun harus dipahami dan diingat banyak perbedaan pandangan, beda pilihan hal biasa.
Namun jangan sampai melupakan bahwa Indonesia merupakan di negara majemuk yang tetap disatukan dalam naungan ideologi Pancasila.
"Meski ada euforia pemilu, beda partai, beda pilihan tetap ingat semua adalah sebagai warga Indonesia tetap menjaga persatuan dan kesatuan. Ingatlah, jangan sampai melupakan bahwa semua warga Indonesia berada dibawah naungan Ideologi Pancasila," papar mantan Wakil Bupati Karanganyar.
Secara tegas politisi PDIP ini mengatakan yang harus diwaspadai bukan hanya saat pemilu. Karena agenda pemilu itu merupakan agenda rutin lima tahunan. Ada beberapa agenda dalam setiap pemilu. Seperti Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Gubernur (Pilgub) dan Pemilihan Bupati/ Walikota (Pilbup).
"Kita ingatkan pada masyarakat bahwa kita hidup di negara demokrasi dan penuh perbedaan, maka kita harus menjaga persatuan Indonesia," pesannya.
Ditambahkan Paryono yang harus diwaspadai justru ancaman dari dalam (internal bangsa Indonesia) yakni radikalisme. Termasuk juga ancaman dari luar berupa globalisasi.
"Dua hal tersebut yang juga harus diwaspadai,"terangnya.
Hadir dalam kegiatan itu Koordinator Bidang Polhukam Direktorat Advokasi Bidang Hukum dan Pengawasan Regulasi BPIP, Andy Apriyanto. Dalam pemaparannya, Andy menyampaikan dengan adanya penguatan serta peningkatan kapasitas dari nilai-nilai ideologi Pancasila yang ditanamkan kepada masyarakat setidaknya upaya pencegahan terjadinya konflik jelang Pemilu 2024 dapat dikendalikan dengan baik.
"Termasuk yang ingin mengubah paham-paham ideologi Pancasila, terlebih ada unsur terorisme yang dapat mengancam kedaulatan NKRI. Dan tentu harus kita dihindari bersama karena perdamaian itu sangat indah,"terangnya.***
Editor : Ditya Arnanta