KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Akses Jalan Dusun Wagal, Desa Pandeyan, Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar dipadati oleh tumpukan sampah hingga sepanjang sekitar 200 meter. Selain merusak pemandangan, sampah-sampah yang menumpuk di jalan itu pun menimbulkan bau yang sangat tidak sedap.
Pantauan iNewskaranganyar.id di lokasi, kondisi ini pun nampak menganggu para pengguna jalan yang melintas. Tidak sedikit pengguna jalan yang terlihat menutup hidung karena bau yang sangat menyengat.
Sekadar informasi, Jalan Dusun Wagal yang dipenuhi oleh tumpukan sampah ini merupakan akses yang menghubungkan antara Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu dengan Desa Kaliboto, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar.
Tumpukan sampah menggunung di pinggir jalan akses jalan desa di Karanganyar (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Kondisi jalan Dusun Wagal yang dipenuhi tumpukan sampah telah berlangsung selama bertahun-tahun ini dikeluhkan langsung Wakil Pimpinan DPRD Karanganyar Anung Marwoko.
Bahkan Anung pun mengajak iNewskaranganyar.id untuk melihat langsung tumpukan sampah yang disepanjang jalan tersebut. Tanpa punya rasa jijik sekalipun, Anung mendekati tumpukan sampah tersebut. Bahkan,
Anung terlihat berbincang dengan salah satu warga yang saat itu ada di tumpukan sampah. Awalnya, warga yang mengaku bernama Hudi ini tidak mengetahui bila yang datang adalah salah satu Pimpinan DPRD.
Dia mengira yang datang itu staf dari Dinas Lingkungan Hidup. Saat dijelaskan kalau yang datang adalah Pimpinan DPRD, warga yang mengaku karyawan di tempat pembuangan sampah itu malu. Karena, dia sempat ngomel-ngomel pada Anung yang dikiranya dari Dinas Lingkungan Hidup.
Pada iNewskaranganyar.id politisi senior Partai Golkar ini sampai bertanya-tanya apakah Dinas Lingkungan Hidup tidak tahu bila dilokasi itu banyak tumpukan sampai hingga menggunung.
Atau memang tumpukan sampah itu memang sengaja dibiarkan sampai menggunung dilokasi yang merupakan akses jalan desa. Padahal Perda tentang sampah sudah ada.
Jelas, tumpkan sampah yang didominasi limbah rumah tangga hingga berserakan di pinggir jalan itu secara otomatis mengganggu ekonomi masyarakat desa. Apalagi, akses penghubung utama antar desa itu jalannya menjadi sempit karena ada tumpukan sampah
"Akses lalu lintas antar desa ini otomatis terhambat. Kalau akses terhambat, jelas ekonomi terhambat. Karena tadinya kendaraan yang berpapasan bisa, tapi sejak adanya tumpukan sampah, jalannya sempit karena penuh sampah,"papar Anung Marwoko pada iNewskaranganyar.id, Senin (22/5/2023).
Yang kedua, ungkap Anung, tumpukan sampah ini jelas sangat mengganggu udara karena baunya luar biasa. Dan ketiga tentu saja dari segi estetika sangat tidak esektik.
"Apalagi setiap saat selalu didengung0dengungkan kalau Kabupaten Karanganyar ini udarannya sangat bersih. Dan alamnya sangat luar biasa. Lah, kalau lihat ini, apakah sesuai dengan yang didengung-dengungkan,"ungkapnya.
Untuk itu, selaku pimpinan DPRD, Anung meminta pada Dinas Lingkungan Hidup untuk tidak tutup mata dengan kondisi ini. Anung mendesak agar DLH segera membersihkan lingkungan dari tumpukan.
"Sebenarnya perda sudah ada dan aturan ini tidak kurang-kuranglah. Berkali-kali kita sampaikan keseriusan Pemerintah untuk mengatasi sampah,"ujarnya. ***
Editor : Ditya Arnanta