Senada, salah satu tokoh masyarakat setempat, Suyadi meminta kasus sengketa lahan segera diselesaikan. Warga berharap bisa kembali menggarap lahan tersebut.
"Banyak warga kehilangan pencaharian karena sengketa itu. Padahal sudah jelas itu tanah hak milik,"jelasnya.
Sementara itu Lurah Delingan yang juga putra pemilik salah satu tanah, Hendrawan Srihutomo mengaku kaget saat lahan milik orangtuanya diserobot orang lain.
Selama ini lahan tersebut disewa untuk digarap tanaman tebu. Dengan besaran sewa lahan setahun senilai Rp6 juta.
"Kami itu kaget saat menerima laporan dari warga. Lahannya digarap orang lain," katanya.
Lurah Delingan ini hanya meminta lahan milik orangtuanya yang telah diserobot untuk dikembalikan seperti semula. Pemilik bersedia melepaskan lahan tersebut jika dibeli.
"Ada dugaan mafia tanah. Jelas-jelas bersertifikat tapi ada yang menyebut ini Letter C," katanya.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan aparat kepolisian. Pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke ranah hukum sejak April lalu.
Sementara itu, saat iNewskaranganyar.id diajak Lurah Delingan Hendrawan Srihutomo yang juga putra Utomo Sido salah satu pemilik lahan yang diduga telah diserobot untuk melihat langsung lahan yang dia sebut telah diserobot oleh pengusaha asal Sukoharjo, melihat di tengah tanah bersengketa melihat ada tenda, sumur serta pohon jambu.
Menurut Lurah Delingan, tenda itu dipakai sebagai tempat beristirahat penjaga yang memang sengaja ditempatkan oleh pihak yang tengah dipermasalahkan.
Dilahan yang tengah disengketakan, warga sengaja memblokade lahan yang saat ini tengah disengketakan. Sebuah selain bambu, juga terdapat Spanduk berukuran besar sengaja dipasang.
Saat tengah melihat lahan yang tengah disengketakan dengan didampingi Lurah Delingan, datang dua orang tak dikenal yang mengaku sebagai penjaga lahan sengketa tersebut.
Tanpa ijin terlebih dahulu, orang yang mengaku sebagai penjaga lahan yang ditugaskan mengambil video dengan menggunakan handphone miliknya.
Saat ditanya untuk apa mereka merekam semua yang saat itu ada dilahan yang tengah disengketakan, dengan santai orang yang tak diketahui namannya itu mengatakan bila video itu untuk bahan laporan yang akan di laporan pada atasannya berinisial A.
Namu, saat ditanyakan nama yang disebutkan itu, orang tersebut tidak mau menjabat dan memilih untuk masuk kedalam tenda.
"Untuk laporan pada pimpinan saya yang namannya A. Sudah gitu saja ya,"ujar pria tersebut.***
Editor : Ditya Arnanta