"Mitos itu menarik buat mereka yang percaya nilai makna, simbolik. Kenapa sih (patung Pancoran) nunjuk? Bagi masyarakat yang belum berkembang maju, mungkin makna itu dikembangkan. Padahal mungkin desain tidak menunjukkan sesuatu, tapi itu (gestur tangan) karakter patung," seperti dilansir iNewskaranganyar.id dari Okezone, Jakarta, Rabu (23/11/2022).
Dia mencontohkan, ada pula mitos lainnya yang mencuat, seperti kaki patung yang seolah membentuk angka 7.
Padahal, bila dilihat dari gestur tangan patung Pancoran tersebut, bisa saja gestur tangan patung tersebut hanya menunjukkan suatu posisi biasa.
"Tapi dengan formula itu ada makna, simbolik. Apakah ke arah utara dari Jakarta? Boleh jadi makna menunjukkan posisi. Jadi, makna bisa multi tafsir," jelasnya.
Maka dari itu, mitos yang berkembang di masyarakat sangat menarik untuk dikembangkan. Terlebih lagi, semua orang boleh menafsirkan atau mengintepretasikan gaya dari sebuah patung.
"Tapi mitos itu menarik untuk dikembangkan. Mitos makna dan simbolik pesan apa yang disampaikan oleh patung," pungkas Yayat.
Sekadar informasi, Patung Dirgantara atau yang dikenal dengan Patung Pancoran ini merupakan hasil karya Edhi Sunarso.
Edhi dikabarkan meninggal dunia pada Senin 4 Januari 2016 malam pukul 23.15 WIB di RS Jogja International Hospital. Seperti diketahui, karya Edhi tidak hanya berupa Patung Dirgantara, melainkan sederetan masterpiece lainnya berhasil ditorehkannya, seperti Patung Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Patung Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, dan juga diorama Monumen Nasional (Monas).***
Editor : Ditya Arnanta