Sementara itu saat memberikan sambutan, Ma'ruf Amin meminta agar Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk tetap berkontribusi dalam membangun Negeri sesuai dengan semangat perserikatan.
"Sebagai organisasi besar Muhammadiyah memiliki instrumen yang sudah tertata dengan sangat luar biasa. Karena itu saya mengajak Muhammadiyah untuk tetap semangat membangun bangsa,"papar Ma'ruf Amin, Minggu (20/11/2022).
Dalam kesempatan itu pula Ma'ruf Amin menyinggung soal pemilu, baik Pilpres, Pileg yang tak lama lagi akan digelar. Ia meminta agar perbedaan Parpol dan Capres tidak merobek persatuan. Baik persatuan bangsa maupun didalam Muhammadiyah.
“Perbedaan partai, perbedaan capres sebaiknya juga tidak membelah keutuhan bangsa ini. Sering saya katakan kalau kita berbeda capres, berbeda partai maka kita katakan lakum partayukum walana partayuna. Partai anda partai anda, partai saya partai saya,” pesannya.
“lakum capresukum walana capresuna” yang artinya capresku adalah capresku, capresmu adalah capresmu.
“Kalau kita berbeda capres kita katakan lakum capresukum walana capresuna, apalagi sama-sama Muhammadiyah,”imbuh Ma'aruf Amin yang disambut gemuruh hadiri yang memenuhi Editorium UMS.
Dalam kesempatan itupun Ma'ruf Amin menyinggung tentang Sumber Daya Manusia. Menurtnya, sumber daya manusia yang unggul menjadi komponen terpenting. Sehingga aspek pendidikan harus menjadi fokus utama.
"Kemajuan dan pemberdayaan kaum perempuan bukan hanya menyangkut kewajiban moral dan pemenuhan HAM melainkan juga menjadi pilar bagi perdamaian dan pembangunan dunia secara berkelanjutan,"ungkapnya.
Sebelum memukul gong sebagai tanpa ditutupnya Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 48, tak lupa pula Ma'ruf memberikan selamat pada ketua umum hasil muktamar.
"Sekali lagi saya ucapkan selamat kepada ketua umum terpilih, Bapak Haedar Nashir. Semoga hasil muktamar semakin menguatkan kebersamaan kita dalam mewujudkan kemajuan bagi umat Islam dan negara Indonesia,"ungkap Ma'ruf Amin sambil memukul gong. ***
Editor : Ditya Arnanta