KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Sambaran petir meledakkan pompa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PUDAM) Karanganyar hingga membuat pasokan air ke Kecamatan Jaten mampet.
Peristiwa langka itu terjadi pada di instalasi air yang terletak di Papahan, Tasikmadu, Karanganyar. Ledakan pompa penyedot air di lokasi terkena sembaran petir pada saat hujan deras, Jumat (18/11/2022) malam.
Akibat ledakan tersebut, pompa dengan kedalaman sumur 150 meter tidak mampu mengalirkan air dengan kapasitas penuh. Pantauan iNewskaranganyar.id, beberapa pekerja PUDAM terlihat tengah memasang pompa air baru yang langsung didatangkan dari Semarang.
Kabag Produksi PUDAM Karanganyar Dani mengatakan kerusakan pompa air ini murni karena faktor alam. Dimana pompa air tersambar petir.
Sehingga saluran air dari pengelolaan air Papahan, Tasikmadu ke wilayah Jaten jadi tersendat. Di antaranya Perumahan Jaten Permai, Bumi Graha, Veteran dan Josroyo.
"Untuk perbaikan, kami harus menunggu alat baru yang didatangkan dari Semarang. Ini alatanya sudah datang, langsung kami pasang,"terangnya.
Diakui, proses pemasangan memakan waktu beberapa jam. Bagian tersulit itu saat mengepaskan posisi pompa.
"Kedalaman sumur 150 meter tapi posisi dipompa 72 meter. Ibarat mesin, Pompa air ini mesin penggerak utama untuk memompa air keluar agar bisa di komsumsi," terangnya.
""Semaksimalnya kami upayakan perbaikan, mohon doanya agar pengerjaan berjalan lancar dan hujan berhenti,"imbuhnya.
Pemasangan pompa air yang meledak setelah dihantam petir dipantau langsung oleh Dirut PUDAM Prihanto. Prihanto memohon maaf karena mesin pompa air mati dan berdampak tersendatnya air ke warga.
Beberapa karyawan PUDAM tengah berusaha memasang Pompa air di Kantor Pengelolaan PUDAM di papahan Tasikmadu Karanganyar yang tersambar petir (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
"Pada para pelanggan PUDAM, kami mohon maaf dengan kejadian ini. Kejadian ini murni karena faktor alam dan diluar kuasa kami. Saat ini kami tengah berusaha keras memasang alat baru pengganti alat yang rusak. Insya Allah, kami berusaha keras agar air bisa kembali mengalir,"ujarnya ***
Editor : Ditya Arnanta