Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara. Aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan di tangan kamu, yang jika kamu pegang teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
Wahai Manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara.
Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri. Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?
Haekal meriwayatkan, sementara Nabi SAW mengucapkan itu Rabi'a mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran.
Nabi juga menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya, "Hari apakah ini?
Mereka menjawab: "Hari Haji Akbar!"
Nabi bertanya lagi: "Katakan kepada mereka, bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai datang masanya kamu sekalian bertemu Tuhan."
Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata lagi: "Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?!"
Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: "Ya!"
Lalu katanya: "Ya Allah, saksikanlah ini!"
Selesai Nabi mengucapkan pidato, beliau turun dari al-Qashwa' - untanya itu. Ia masih di tempat itu juga sampai pada waktu sembahyang zuhur dan asyar.
Kemudian menaiki kembali untanya menuju Shakharat. Pada waktu itulah Rasulullah SAW membacakan firman Allah SWT ini kepada mereka: "Hari inilah Kusempurnakan agamamu ini untuk kamu sekalian dengan Kucukupkan NikmatKu kepada kamu, dan yang Kusukai Islam inilah menjadi agama kamu." (Qur'an, 5: 3)
Abu Bakar Ash-Shiddiq ketika mendengarkan ayat itu ia menangis, ia merasa, bahwa risalah Nabi sudah selesai dan sudah dekat pula saatnya Nabi SAW hendak menghadap Allah Taala.
Sembelih 63 Ekor Unta
Setelah meninggalkan Arafah malam itu Nabi bermalam di Muzdalifa. Pagi-pagi beliau bangun dan turun ke Masjidil Haram.
Kemudian beliau pergi ke Mina dan dalam perjalanan itu beliau melemparkan batu-batu kerikil. Begitu sudah sampai di kemah beliau menyembelih 63 ekor unta, setiap seekor unta untuk satu tahun umurnya, dan yang selebihnya dari jumlah seratus ekor unta kurban yang dibawa Nabi sewaktu keluar dari Madinah - disembelih oleh Ali bin Abi Thalib.
Kemudian Nabi mencukur rambut dan menyelesaikan ibadah hajinya. Haekal menjelaskan dengan selesainya ibadah haji ini, ada orang yang menamakannya 'Ibadah haji perpisahan' yang lain menyebutkan 'ibadah haji penyampaian' ada lagi yang mengatakan 'ibadah haji Islam.'
Menurut Haekal nama-nama itu memang benar semua. Disebut 'ibadah haji perpisahan' karena ini yang penghabisan kali Nabi Muhammad SAW melihat Makkah dan Kakbah.
Dengan 'ibadah haji Islam,' karena Tuhan telah menyempurnakan agama ini kepada umat manusia dan mencukupkan pula nikmatNya.
Disebut 'ibadah haji penyampaian' berarti Nabi telah menyampaikan kepada umat manusia apa yang telah diperintahkan Allah taala kepadanya. Tiada lain Rasulullah hanya memberi peringatan dan pembawa berita gembira kepada orang-orang beriman.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait