Rakerda Perbarindo Jateng di Karanganyar Dadi Sumarsana :Kita Dorong Akselerasi Transformasi Digital
Sementara itu dalam sambutanya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang sangat baik antara Pemrov Jateng, OJK dan Perbarindo. "Hari ini UMKM Jateng bisa jualan online di platform UMKM Bangkit tanpa dipotong biaya."
"Ini menarik dan saya berharap platform ini harus lebih dikenalkan lagi sehingga lebih banyak UMKM jateng yang bergabung," kata gubernur dalam sambutan yang dibacakan Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jateng, Eddy Sulistyo Bramiyanto.
Sebelum Rakerda, Perbarindo Jateng melakukan penandatangan MOU dengan 12 perguruan tinggi di Jawa Tegah, yang disaksikan perwakilan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS.
Penandatanganan MoU dilakukan di sela diskusi bertema Sinergitas Perbarindo dan Universitas dalam rangka BPR BPRS go to campus. Dalam diskusi, Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto memaparkan program atau kebijakan Perbarindo pusat soal pengembangan SDM BPR BPRS ke depan.
Budi Joyo Santoso dari learning centre LPS mengenalkan tugas dan peran lembaga penjamin simpanan atau LPS. Sedang OJK Kantor Regional 3 Jawa Tengah yang diwakili Dyah Kristina Puguh siap dengan program program edukasi literasi tentang Otoritas Jasa Keuangan yang berkelanjutan.
"Program yang disosilisasikan kepada masyarakat, khususnya mahasiswa itu ditanggapi positif oleh para rektor yang hadir," ujar Dadi.
Lebih lanjut Dadi mengatakan, kerja sama antara Perbarindo dan perguruan tinggi itu untuk lebih mengenalkan BPR dan BPRS kepada para mahasiswa. "Ini program nyata yang kami lakukan untuk mendorong lebih banyak lagi generasi milenial yang mau bergabung dengan BPR," ucap Dadi.
Jauh sebelumnya, Perbarindo Jateng juga menandatangani MOU dengan perguruan tinggi, disaksikan OJK Kantor Regional 3 dan Dinas Koperasi UMKM Jateng pada 29 Desember 2021 di kantor Dinas Koperasi & UKM Jawa Tengah.
Jamkrida Jateng dengan PT Teguh Aman Lestari melakukan digitalisasi 5000 UMKM binaan BPR di Jawa Tengah. Sampai akhir April 2022, sebanyak 1.300 UMKM sudah bergabung dalam program ini.
Dengan program digitalisasi itu diharapkan UMKM binaan BPR dapat bertransformasi dengan memanfaat teknologi dalam pengelolaan keuangan, memantau cashflow usaha ataupun pengembangan penjualan secara digital sehingga dapat memperoleh manfaat yang optimal. "Pokoknya maju UMKM nya maju BPR nya, tambah Dadi.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait