Oleh karena itu, penerbitan buku "Jokowi's White Paper" dinilai sebagai media yang efektif untuk menyebarkan hasil penelitian ini, menjadikannya warisan fakta yang dapat dibaca oleh generasi sekarang maupun mendatang.
"Maka yang kami takutkan anak cucu kita nanti akan punya presiden ke-20 atau ke-23 nanti pakai ijazah palsu lagi. Sehingga berhenti sampai di sini," tutup Dokter Tifa, menegaskan motivasi mereka untuk menghentikan dugaan praktik ijazah palsu di masa depan. Ia juga memastikan bahwa timnya telah mengantongi salinan fotokopi ijazah Jokowi dari KPU Pusat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
