KOTA BATU, iNewskaranganyar.id - Sebuah aplikasi kuliner memperkenalkan apel sebagai bahan pangan untuk diolah menjadi makanan dan minuman.
Bahan apel ini dipilih karena dinilai sudah susah didapat dan komoditas yang mulai jarang ditanam oleh masyarakat Kota Batu.
Bertajuk CERIA cerita dan rasa kuliner Nusantara, kegiatan ini juga diiringi dengan menjelajah sejumlah tempat wisata - wisata ikonik di Kota Malang dan Kota Batu, sejak Rabu (25/9/2024) dan Kamis lalu.
Berbagai kuliner khas Malang raya seperti surabi imut, ronde titoni, hingga lokasi kuliner bersejarah Toko Oen, menjadi bagian dari perjalanan kuliner di Malang raya.
Puncaknya di hari Sabtu (28/9/2024) dengan acara talk show dan cipta rasa kuliner atau mengolah bahan pangan darı produk apel.
Kegiatan ini diadakan di sebuah tempat pabrik apel celup yang dikemas menarik. Di sini para penikmat kuliner diajak berkeliling area pabrik dan perkebunan apel yang ada di sekitar lokasi pabrik, tepatnya di Jalan Pangeran Diponegoro RT 4 RW 1 Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Pendiri Opaper App Joanathan McIntosh mengungkapkan, kompetisi olahan kuliner ini melibatkan 15 ribu lebih dari pelaku usaha kuliner darı restoran, kafe, dan hotel di seluruh Indonesia.
Dimana Malang dipilih darı empat kota di Indonesia yakni Yogyakarta, Bandung, dan Jakarta yang diadakan jelajah rasa kuliner, termasuk berdiskusi tentang masa depan, tren global, dan pejuang ekspor kuliner nasional, serta acara puncak kompetisi cipta rasa darı bahan pangan yang hampir punah, supaya bisa mengenalkan kuliner khas masing-masing daerah ke dunia internasional.
"Aku punya keluarga di sana. Selama 10 tahun terakhir itu aku kerja di sana sebagai produk lead. Ngebangun produk di bidang Artificial Intelligence. Dan pada saat aku pulang ke Indonesia, Aku merasa di Indonesia ini butuh bantu-lah. Kita pengen Indonesia itu makin terkenal di luar negeri, semua orang tahu. Dan perekonomian Indonesia juga makin sehat," paparnya.
Joana, sapaan akrabnya menyebut, selama ia tinggal di Amerika Serikat, kuliner Indonesia memang belum terlalu mendunia.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait