Pardi juga menjelaskan ritual berbalut kenikamatan sesat untuk memperoleh kekayaan dengan jalan sesat itu juga ada resikonya. Banyak juga yang berhasil. Namun ada juga yang gagal.
Biasanya setelah melakukan hubungan orang lain yang bukan pasangan sah sebagai suami istri, jika berhasil mereka berdua harus bertemu lagi untuk melakukan selamatan dan syukuran di Gunung Kemukus itu kembali.
"Biasanya yang berhasil datang lagi untuk mengadakan selamatan di makam," terang Pardi.
Namun apabila berhasil namun mereka "mblenjani" (ingar) maka pasangan tidak sah yang sudah "meneken kontrak" perjanjian di makam Pangeran Samudro ini, akan jatuh miskin. Konon ada juga yang mendapat celaka.
"Untuk kebenarannya ya tergantung sama yang "nglakoni" mas," terangnya ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait