Menurut Gus Miftah, Kota Solo bukan merupakan kota yang mengalami darurat toleransi. Kasus intoleransi di kota ini masih berada di bawah tingkat normal, sehingga Pemerintah dan tokoh agama harus bekerjasama untuk mencegah berkembangnya isu radikalisme dan intoleransi.
"Masih berada di bawah tingkat normal, artinya masih cukup sederhana. Tidak dalam kondisi darurat. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama antara tokoh agama dan pemerintah," jelas Gus Miftah.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi kegiatan tersebut. Ia juga berharap bahwa kegiatan Gus Miftah di Solo akan membantu menjadikan kota yang dipimpinnya menjadi kota yang nomor 1 dalam hal toleransi.
"Saya siap untuk mengikuti arahan, dan nanti kita akan mengajak para anak sekolah untuk berpartisipasi. Saat ini, Solo berada di posisi ke-4 dalam hal kota toleran. Saya ingin Solo menjadi kota nomor 1 dalam hal toleransi dengan bantuan dari Anda, Gus," tutup Gibran Rakabuming Raka. (R August)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait