Dalam perundingan terakhir yang sangat menentukan dari riwayat Pakuan ini, sebagian besar para pangeran dan putri-putri raja menerima penawaran pertama.
Sedang pasukan kawal istana dan panglimanya (sebanyak 40 orang) dari angkatan darat kerajaan Pakuan memilih penawaran kedua. Mereka inilah cikal bakal penduduk Baduy Dalam sekarang yang terus menjaga anggota pemukiman hanya sebanyak 40 keluarga karena keturunan dari 40 pengawal Istana Pakuan.
Anggota yang tidak terpilih harus pindah ke pemukiman Baduy Luar. Sementara para Pendeta Sunda Wiwitan menolak penawaran pertama dan kedua. Dengan kata lain mereka ingin tetap memeluk agama Sunda Wiwitan (aliran Hindu di wilayah Pakuan) tetapi tetap bermukim di dalam wilayah Istana Pakuan.
Sehingga dengan karomah yang dimilikinya Sunan Gunung Jati lalu memindahkan Istana Galuh Pakuan ke alam Gaib sehingga para Pendeta Wiwitan tidak lagi berada di Istana tersebut.
Makam Sunan Gunung Jati terletak di bukit Gunung Sembung. Selain keluarga Kraton, makam Sunan Gunung Jati hanya boleh dimasuki sebagai keturunannya selain petugas harian yang merawat sebagai Juru Kunci-nya.
Pasalnya, di makam makam Sunan Gunung Jati begitu banyaknya benda-benda berharga yang perlu dijaga seperti keramik-keramik atau benda-benda porselen lainnya yang menempel ditembok-tembok dan guci-guci yang dipajang sepanjang jalan makam.
Di area Makam Sunan Gunung Jati terdapat sembilan pintu yang diyakini dijaga oleh sosok gaib. Ke sembilan pintu itu, yaitu:
1. Pintu Gapura
2. Pintu Krapyak
3. Pintu Pasujudan
4. Pintu Ratnakomala
5. Pintu Jinem
6. Pintu Rararoga
7. Pintu Kaca
8. Pintu Bacem
9. Pintu Teratai
Para peziarah di Makam Sunan Gunung Jati hanya diperkenankan sampai dibatas pintu serambi muka yang pada waktu-waktu tertentu dibuka dan dijaga selama beberapa menit kalau-kalau ada yang ingin menerobos masuk.
Dari pintu yang diberi nama Selamat Tangkep itu terlihat puluhan anak tangga menuju Makam Sunan Gunung Jati.
Khusus para pengunjung dan peziarah hanya diperbolehkan sampai pada pintu kelima, karena setelah pintu kelima itu hanya diperbolehkan untuk kalangan keturunan Sunan Gunung Jati.
Semoga bermanfaat, kebenaran hanya milik Allah SWT. ***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait