2. Pesawat Berusia 15 Tahun
Situs pelacakan penerbangan FlighRadar24 mengungkap pesawat ATR 72 90 ANC yang jatuh di Pokhara berusia 15 tahun. Pesawat bermesin turboprop itu dilaporkan satu dari enam unit ATR 72 yang dimiliki Yeti Air.
Nepal merupakan negara di pegunungan Himalaya yang sangat menantang bagi dunia penerbangan. Pesawat-pesawat di sana umumnya berukuran kecil, menyesuaikan dengan kondisi alam.
3. Bawa 72 Penumpang dan Kru, termasuk 15 Warga Asing
Otoritas bandara Nepal mengungkap, pesawat ATR 72 Yeti Air membawa 72 penumpang dan kru saat jatuh. Dua di antaranya adalah bayi serta 15 warga asing.
Sebanyak 15 warga asing dalam penerbangan itu, yakni 5 dari India, 4 warga Rusia, 2 Korea Selatan, serta masing-masing 1 warga Irlandia, Australia, Prancis dan Argentina.
4. Pesawat Menabrak Bukit Hancur Berkeping-keping
Gambar dari lokasi kecelakaan menunjukkan pesawat Yeti Air hancur berkeping-keping dan terbakar. Lokasi jatuhnya pesawat di Pokhara, dekat dengan bandara.
Juru Bicara Yeti Air Krishna Bhandari mengatakan pesawat ludes terbakar setelah jatuh menabrak bukit dan posisinya berada di tebing atau jurang.
"Kami perkirakan akan menemukan lebih banyak jenazah lagi. Pesawat hancur berkeping-keping," ujarnya.
5. Kecelakaan Pesawat Mematikan di Nepal dalam 5 atau 30 Tahun Terakhir
Petugas penyelamat, sampai berita ini diturunkan, sudah menemukan setidaknya 40 korban tewas dari total 72 penumpang dan kru. Ini merupakan Kecelakaan paling mematikan di Nepal sejak Maret 2018.
Ketika itu pesawat turboprop US-Bangla Dash 8 jatuh dalam penerbangan dari Dhaka ke Kathmandu. Kecelakaan yang juga terjadi di dekat bandara itu menewaskan 51 dari 71 orang di dalamnya.
Namun jika korban tewas melebihi 51 orang, maka kecelakaan ini menjadi yang paling mematikan di Nepal sejak 30 tahun terakhir.
ATR 72 merupakan pesawat turboprop bermesin ganda produksi perusahaan patungan Airbus dan Leonardo Italia. Sebelum kecelakaan ini, Yeti Air memiliki enam pesawat ATR 72-500.***
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait