Dia kemudian menginstruksikan para korban tentang cara melakukan pijatan pada bagian pribadi mereka, lalu meminta gambar dan video sebelum dan sesudahnya, mengatakan itu untuk tujuan saran perawatan.
“Sebanyak 35 korban percaya pada kebohongan rumit Ooi dan mengirimkan foto payudara dan vagina mereka kepadanya,” ungkap jaksa.
Ada total 919 foto dan video korban yang dikirim pada dokter gadungan itu. Salah satu korban menjadi curiga dan melakukan penelitian sendiri. Dia menyadari tidak ada ginekolog bernama Dr Janice di Gleneagles.
Dia mengajukan laporan polisi elektronik dari Malaysia ke Polisi Singapura pada 24 Juli 2021, mengatakan dia telah menjadi korban penipuan di mana seseorang menyamar sebagai dokter untuk mendapatkan foto telanjangnya.
Polisi menggerebek rumah Ooi dan menyita perangkatnya. Dia mengakui semua pelanggarannya selama penyelidikan, dan menjelaskan modus operandinya secara rinci.
Dia mengatakan dia tahu para korban akan khawatir dan terhina jika mereka tahu dia bukan seorang wanita. Tidak ada bukti bahwa Ooi mengedarkan gambar atau video tersebut.
Ada tujuh korban lain yang dia coba tipu tetapi tidak berhasil melakukannya. Wakil Jaksa Penuntut Umum R Arvindren menuntut minimal 44 bulan penjara. Dia mengatakan ada banyak korban dan kasus itu berlangsung lama.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait