3 Kisah Mengerikan dari Perang Dunia II, Mulai Pembantaian Biarawati Hingga Kanibalisme

BBC Indonesia, Yudi Setyowibowo, Ditya Arnanta/Net Karanganyar
Kuburan Massal pembantaian kaum Yahudi saat perang dunia II salah satu kekejaman saat perang dunia II (Foto: Okezone)

KARANGANYAR,iNews.id - Setiap perang menyisahkan kisah duka yang teramat dalam bagi pelaku atau keluarganya. Tak ayal, kisah mengerikan dari perang itu sendiri, hingga kini masih membekas. Bagaimanapun, berbagai kekejaman yang terjadi selama perang juga sudah cukup mengerikan. Seperti halnya yang terjadi saat perang dunia II.

Perang Dunia II tidak jauh berbeda. Berbagai penampakan brutal yang melibatkan tentara, tahanan perang, dan warga sipil sudah menjadi sesuatu yang biasa.

Ada banyak kisah menyeramkan dan cerita hantu dari Perang Dunia II, di mana beberapa kisah yang paling terseram hingga kini masih membekas diantaranya:

1. Kuburan Massal Biarawati

Para arkeolog baru-baru ini menemukan kerangka tiga biarawati Katolik yang dibunuh oleh tentara Soviet pada akhir Perang Dunia II . 

Penemuan mereka menuntaskan pencarian selama berbulan-bulan untuk tulang tujuh biarawati yang terbunuh selama pendudukan brutal bekas Uni Soviet di negara yang dilanda perang. 

Tentara Merah Rusia menginvasi Polandia pada tahun 1944, saat Nazi Jerman menarik tentara mereka. Selama waktu itu, pasukan Soviet berusaha merebut kendali dengan menekan milisi dan tokoh agama Polandia, memenjarakan, mendeportasi, dan membunuh tentara, pendeta, dan warga sipil Polandia.

Catatan dari tahun 1945 mendokumentasikan tentara Soviet membantai tujuh biarawati atas perintah St. Catherine dari Alexandria, perwakilan dari Institut Peringatan Nasional Polandia (IPN) mengatakan kepada Live Science melalui email. 

Untuk mencari tahu di mana para biarawati yang terbunuh ini dimakamkan, para arkeolog pertama kali menggali sebuah situs di Gdansk pada Juli 2020, di mana mereka menemukan sisa-sisa Suster Charytyna (Jadwiga Fahl). 

Penggalian di Olsztyn pada bulan Oktober mengungkapkan apa yang dianggap sisa-sisa Suster Generosa (Maria Bolz), Suster Krzysztofora (Marta Klomfass) dan Suster Liberia (Maria Domnik), semuanya adalah perawat di Rumah Sakit St. Mary Olsztyn.

Untuk menemukan tiga biarawati yang tersisa, para arkeolog pada bulan Desember menggali situs di pemakaman kota di Orneta yang berukuran sekitar 215 kaki persegi (20 meter persegi), menggunakan catatan arsip lokal. 

"Jenazah yang diperkirakan milik tiga biarawati terakhir dalam kelompok itu, Suster Rolanda (Maria Abraham), Suster Gunhilda (Dorota Steffen) dan Suster Bona (Anna Pestka) akhirnya ditemukan," kata IPN dalam sebuah pernyataannya. 

Ketika Jerman mulai mundur dari Polandia pada tahun 1944, Soviet mengambil kesempatan untuk menguasai negara itu. 

"Teror massal terjadi di wilayah yang diduduki itu," menurut Institut Warsawa, sebuah wadah pemikir geopolitik di Polandia.

Saat Tentara Merah maju ke kota dan wilayah, tentara menjarah dan membakar gereja dan bangunan keagamaan, dan para biarawati diperlakukan "dengan kekejaman khusus," kata perwakilan IPN. 

Saat ini analisis DNA dari tujuh kerangka sedang dilakukan di Institut Kedokteran Forensik di Gdansk untuk mengkonfirmasi identitas para biarawati itu

2. Pembantaian Kaum Yahudi

Munculnya kuburan massal sangat mengejutkan Ukraina. Masih banyak keluarga yang memiliki kenangan pahit Perang Dunia Kedua, ketika orang-orang Yahudi dan partisan Soviet dibunuh oleh Nazi, dan Holodomor - kelaparan yang diciptakan di Ukraina oleh perampasan gandum dan ternak oleh rezim Soviet pada 1930-an.

"Paman saya berusia 92 tahun dan bahkan dia membandingkannya dengan masa kecilnya dalam perang," kata anggota parlemen lokal Mykhailyna Skoryk-Shkarivska, yang menekankan bahwa "penting bagi kita untuk mengubur kerabat secara tradisional, dengan cara Kristen, dengan berdoa".

Di bagian utara Ukraina, Kota Kharkiv, Chernihiv dan Sumy dikelilingi oleh pasukan Rusia dan penembakan tanpa henti telah menewaskan banyak warga sipil di sana juga.

Pada 6 Maret, Oleksandra Matviichuk, seorang juru kampanye kebebasan sipil, mencuit foto peti mati di parit, disertai dengan pesan:

"Jadi, warga sipil yang tewas dalam pengeboman oleh Rusia di Chernihiv dimakamkan di parit. Karena pemakaman kota utama di Yatsevo terus-menerus diserang oleh penjajah Rusia, para korban dimakamkan di hutan Yalivshchyna."

Oleksandr Lomako, sekretaris dewan kota Chernihiv, mengatakan kepada BBC bahwa para korban serangan udara dan penembakan Rusia dikuburkan di pemakaman sementara.

Dia menegaskan bahwa pemakaman utama kota itu sekarang tidak dapat diakses sejak pasukan Rusia mengepung kota tersebut di tiga sisi, yang terdekat sekitar 10 km jauhnya.

3. Tentara Jepang yang menjadi kanibal

Kisah kanibalisme tentara Jepang di Chichijima, Singapura, dan New Guinea terkuak. Kala itu para tawanan perang yang ditangkap menjadi santapan Tentara Jepang. Kanibalisme di tentara Jepang saat itu bukan dipicu karena kelaparan yang menimpa para tentara.

Itu mereka lakukan hanya sebatas untuk memperkuat ikatan di antara mereka. Yang bikin miris, mereka mengatakan kalau jeroan manusia sangat bagus untuk kesehatan tubuh mereka.

Tak heran, mereka memakan tubuh manusia itu dalam sebuah pesta sake. Terkadang, para tentara Jepang hanya akan memotong tubuh tawanan yang sudah meninggal. Sadisnya, mereka juga sering memotong tubuh para tawanan yang masih hidup.

Editor : Ditya Arnanta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network