Benarkah Jatuh Cinta Picu Jerawat Muncul? Mitos Atau Fakta?

Kevi Laras/Net Karanganyar
Mitos atau Fakta Timbulnya Jerawat pertama kali dikaitkan dengan jatuh cinta (Foto: ilustrasi/Pixebay)

KARANGANYAR,iNews.id - Saat memasuki masa remaja, masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, sempat terjadi kepanikan kala tumbuh jerawat di bagian muka.

Kepanikan itu mayoritas disebabkan si empu pemilik jerawat tak mau kalau orang tua mengetahui kalau dirinya tengah jatuh cinta. Tentu saja, ada rasa malu seiring keluarnya jerawat saat pertama kali.

Tapi ada juga yang cuek dengan timbulnya jerawat di bagian muka. Pertanyaannya, apakah benar timbulnya jerawat di bagian muka selalu diidentikan dengan ada perasaan pada seseorang, bahasa kalangan milineal biasa disebut jatuh cinta.

Tapi, apakah jatuh cinta benar-benar bisa memicu jerawat muncul?

Perlu diketahui, jerawat bisa muncul seperti wajah, leher, badan atau siku, dan area tubuh lainnya. Jerawat umumnya karena penumpukan atau adanya minta berlebih yang dihasilkan oleh tubuh, tidak dapat keluar atau tersumbat menyebabkan jerawat.

Karenanya, istilah 'jerawat cinta/kangen' adalah mitos, dipahami oleh masyarakat awam. Adrenalin yang meningkat karena jatuh cinta atau rasa kangen memicu meningkatnya hormon testosteron dalam tubuh.

"Sebenarnya itu istilah, medisnya adalah saat kita jatuh cinta atau kangen, tentu adrenalin bergejolak sehingga berjerawat, tanpa sadar tubuh meningkatkan hormon testosterone," jelas dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDV, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Klinik Pramudia dalam Media Briefing 'Apakah tepat bila jerawat hanya ditangani dengan perawatan skincare kosmetik?, baru-baru ini.

Lebih lanjut, dr Anthony mengatakan, jerawat yang timbul saat seseorang jatuh cinta atau gundah dilanda rasa kangen, maka pengobatannya tetap sama. Dengan melakukan skin treatment atau pengobatan secara medis, sehingga tidak ada perbedaan penanganan jerawat saat tidak jatuh cinta dengan jatuh cinta. "Dalam kaidahnya penanganan medis sama, cuma gradasi dosisnya berbeda," tuturnya.

Dalam penanganan awalnya, untuk menangani jerawat hal-hal ini perlu dipahami, antara lain;

1. Pahami jerawat/bukan

2. Jangan langsung ke dokter, coba gunakan obat yang biasa dijual secara umum

3. Bila dalam waktu beberapa hari, merasakan tidak ada perubahan/keadaan memburuk segera ke dokter.

Dokter Anthony mengingatkan, kebersihan menjadi sesuatu yang wajib dalam menangani jerawat. Selain itu, tidak melakukan pemencetan atau melukai jerawat, sebab dapat memperburuk kondisinya. 

"langkah awal sadar itu jerawat, kita tidak usah ke dokter dahulu. Coba pakai obat bebas (salep,dll) bila ada, dilihat reaksinya, jerawat tidak membaik maka perlu ke dokter," imbuhnya.

Editor : Bramantyo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network