KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Aksi kejahatan jalanan yang sempat meresahkan masyarakat Karanganyar akhirnya berhasil dituntaskan Polres Karanganyar.
Yang lebih mengejutkan, para pelaku yang mengaku tergabung dalam Gank Rawa Rontek 21 yang diamankan polisi ini mayoritas masih anak dibawa umur.
BP (20) otak sekaligus aktor dari aksi kejahatan jalanan yang menyebabkan tiga orang terluka dalam kejadian di Karangpandan ini membeberkan bila Gank Rawa Rontek 21 ini didirikan pada tahun 2021.
Gank Rawa Rontek 21 ini didirikan oleh Rosi. Sejak didirikan, gank Rawa Rontek ini anggotannya terus berkembang. Lambat laut, jumlah anggota gank ini terus bertambah. Gank ini didirikan sebagai wadah kumpul-kumpul dambil minum-minuman keras.
"Gank Rawa Rontek ini didirikan pada tahun 2021 dan ketuannya Rosi. Gank ini didirikan untuk kumpul-kumpul sambil mabuk-mabukan,"papar BP saat dihadirkan dalam konfrensi pers di Mapolres Karanganyar, Senin (13/11/2023).
Ia mengakui sejak mempromosikan gank ini di TikTok, banyak yang tertarik untuk menjadi anggota. Dan mayoritas anggotannya pelajar remaja dari seluruh wilayah di Soloraya.
BP otak sekaligus aktor utama kejahatan jalanan di Karanganyar saat dihadirkan dalam konfrensi pers di Mapolres Karanganyar (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Mereka tertarik menjadi anggota yang bermarkas di Bejen Karanganyar karena tidak ada persyaratan apapun untuk menjadi anggota. Pendaftar cukup diminta untuk membeli kaos yang mereka jual di TikTok.
"Tidak ada syarat khusus untuk menjadi member genk RWT 21. Para calon cukup membeli kaus melalui yang dijual di TikTok,"terangnya.
Aksi penyerangan yang mereka lakukan terhadap rombongan pengendara sepeda motor di daerah Karangpandan pada Sabtu 20 Oktober 2023 ini baru pertama kali mereka lakukan. BP mengaku marah saat mendapatkan laporan dari salah satu anggota perempuan di gank itu kalau grafiti nama gank mereka telah ditutup.
Dan diduga, yang menutup itu dilakukan oleh gank lain dari Solo bernama Freak. Akhirnya, melalui Medsos, keduannya pun sepakat untuk tanding (berkelahi). Dan daerah Tawangmangu yang disepakati kedua kelompok ini untuk tanding.
"Saya marah saat dilaporin anggota kami T yang bilang grafiti dicorat-coret. Dan yang mencorat coret itu gank Freak dari Solo. Akhirnya kami membuat kesepakatan untuk tanding di Tawangmangu,"ujarnya.
Setelah hari dan waktu yang ditetapkan, mereka pun berangkat menuju ke daerah Tawangmangu. Namun, setelah ditunggu-tunggu, gank Freak tak kunjung datang. Akhirnya merekapun kembali turun menuju Karanganyar.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait