KARANGANYAR,iNews.id - Keris salah satu senjata yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Sejak jaman kerajaan hingga saat ini senjata tikam golongan belati ini masih disematkan pakaian adat.
Hanya saja, fungsi keris itu sendiri saat ini berbeda dengan jaman dahulu. Bila saat ini, keris lebih banyak dipakai untuk asosioris keindahaan saat berbusana jawa. Namun, sejak dulu hingga saat ini letak keris tidak berubah. Selalu disematkan di belakang busana yang dipakai.
Meski fungsinya saat ini hanya sebagai asosioris. Namun benda yang sangat mudah dibedakan, karena bentuknya khas dan mudah dibedakan dari senjata tajam lainnya karena tidak simetris.
Dimana bentuk di bagian pangkal yang melebar, sering kali bilahnya berkelok-kelok, dan banyak di antaranya memiliki pamor (damascene), yaitu terlihat serat-serat lapisan logam cerah pada helai bilah. Masih banyak dicari. Terutama keris bikinan para empu-empu terkenal.
Tak heran, banyak orang yang tertipu membeli keris yang ternyata bukan keris bikinan empu masa lampau. Namun banyak keris bikinan sekarang. Agar tidak tertipu saat mencari keris untuk bahan koleksi, berikut ciri ciri keris yang bertuah.
Ciri-ciri Keris Bertuah
Seperti dilansir iNewskaranganyar.id dari pakartosanaji, berikut ciri-ciri keris bertuah atau didunia perkerisan dikenal dengan istilah TUS dan STW. Dua istilah di atas menjadi sebuah tolok ukur jika ingin menentukan sebuah keris yang bagus dan asli.
Mekipun dalam pakem tosan aji ada banyak sekali ilmu, kedua ilmu inilah yang sering di gunakan dalam menentukan ciri ciri keris bagus, ciri ciri keris asli dan keris bertuah. TUS adalah singkatan dari Tua Utuh Sepuh. Jika sebuah bilah keris memiliki 3 unsur di atas, maka sudah di pastikan keris ini adalah keris yang bagus dan asli.
Kemudian ada ilmu yang disebut STW. STW adalah singkatan dari Setengah Tua. Ternyata dalam dunia perkerisan ada istilah melebur keris lama menjadi keris dengan tampilan baru, di tempa kembali, dari beberapa keris kuno yang rusak, di lebur.
Kemudian di tempa menjadi bagus kembali, hal ini juga sering di manfatkan untuk membuat pamor keris terbaik pada keris yang baru. Bahan keris tua baik metorid atau besi, di repro. kemudian munculah istilah STW.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait