Sejarah Nabi Ibrahim dan Ismail Membangun Kakbah, Kiblat Umat Muslim di Dunia

Rusman H Siregar
Sejarah Nabi Ibrahim dan Ismail membangun Kabah (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo/Dok.Pri)

Ketika sampai di Mekkah, angin tersebut membentuk lingkaran di tempat Baitullah seperti lingkaran sebuah perisai. Kemudian Allah memerintahkan kepada Ibrahim untuk membangun Baitullah di tempat angin sakinah itu berhenti. 

Ibrahim membangun Baitullah hingga yang tertinggal hanyalah sebuah batu. Lalu Ismail pergi mencari sesuatu dan Ibra­him berkata kepada anaknya itu: 

"Carikanlah sebuah batu seperti apa yang aku perintahkan." Ismail berangkat untuk mencarikan sebuah batu bagi Ibrahim, lalu ia datang membawa batu tersebut, tetapi ia menjumpai Hajar Aswad telah terpasang di tempat tersebut. Maka ia bertanya: 

"Hai ayahku, siapakah yang mendatangkan batu ini kepada­mu?" Ibrahim menjawab:  "Batu ini didatangkan kepadaku oleh seseorang yang tidak mengandalkan peran sertamu." 

Malaikat Jibril menda­tangkan batu itu dari langit, lalu Ibrahim menyempurnakan bangunan­nya. Riwayat lain menceritakan, Malaikat Jibril datang kepada Ibrahim dengan membawa Hajar Aswad dari India. 

Pada mulanya Hajar Aswad berwama putih. Ia adalah batu Yaqut berwana putih seperti bunga Sagamah (putih bersih). Pada mulanya batu itu dibawa oleh Nabi Adam dari surga ketika diturunkan ke bumi, lalu batu itu menjadi hitam ka­rena dosa-dosa manusia. 

Ketika bangunan Kakbah makin tinggi, Nabi Ibrahim yang berusia lanjut merasa lemah untuk mengangkat batu. Maka beliau ber­diri di atas batu atau dikenal dengan Maqam Ibrahim yaitu batu tempat pijakan kaki Nabi Ibrahim saat membangun Kakbah. 

Sedangkan Ismail memberikan batu-batu itu kepadanya. Keduanya bekerja seraya mengucapkan doa berikut: 

"Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amalan kami). Sesungguh­nya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Al-Baqarah: 127) 

Bangunan Kakbah masih tetap utuh hingga terjadi peristiwa kebakaran pada awal pemerintahan Abdullah ibnu Zubair, yaitu sesudah Tahun 60 Hijriyah di akhir masa kekuasaan Yazid ibnu Mu'awiyah. 

Pada masa Abdullah ibnu Zubair, Kakbah di­bongkar kemudian dibangun kembali sesuai fondasi Nabi Ibrahim dan memasukkan Hijir Ismail ke dalamnya, serta membuat dua buah pintu yang dekat dengan tanah, yaitu pintu sebelah timur dan sebelah barat. 

Sampai saat ini Kakbah tetap dalam keadaan utuh. Nabi mengabarkan suatu masa nanti Kakbah akan dirusak oleh orang-orang Habsyah yang berkaki pengkor, seperti yang disebutkan di dalam Kitab Sahihan, dari sahabat Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: 

"Kelak Kakbah akan dirusak oleh Suwaiqataini (orang-orang yang berkaki pengkor) dari kalangan orang-orang Habsyah." 

Wallahu A'lam

Editor : Ditya Arnanta

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network