Politisi keturunan Denmark-Swedia, Rasmus Paludan, menjadi terkenal setelah melakukan demonstrasi anti-Islam, termasuk membakar Alquran di Denmark. Acara serupa diadakan di Swedia, sering kali mengakibatkan kerusuhan yang disertai kekerasan.
Demonstrasi Paludan dianggap provokatif karena sering menampilkan penodaan terhadap Alquran dan Islamic center dengan dalih kebebasan berbicara. Sejak itu dia berada dalam pengawalan ketat kepolisian karena kerap mendapat ancaman pembunuhan.
Pemimpin partai sayap kanan itu berdemonstrasi dengan membakar Alquran di Swedia, Sabtu (30/4/2022). Dalam posting di media sosial, Paludan mengumumkan telah membakar Kitab Suci umat Islam di depan Masjid Raslatt, Kota Jonkoping.
Dia tetap nekat melakukan aksi tersebut meski tak mendapat izin dari kepolisian Swedia. Paludan berencana kembali menggelar demonstrasi pembakaran Alquran pada Minggu (1/5/2022) lalu, serentak di beberapa kota Swedia dan bertepatan dengan Hari Buruh Internasional. Namun, Kepolisian Swedia menolak memberikan izin.
Editor : Ditya Arnanta
Artikel Terkait