get app
inews
Aa Read Next : Ketua Umum Ormas Tikus Pithi Hananta Baris Dianugrahi Gelar Doktor HC dari Universitas Malaysia 

Sejarah Duel Brutal Kopassus Vs Pasukan Gurkha di Hutan Lebat Kalimantan

Kamis, 02 Juni 2022 | 09:54 WIB
header img
Prajurit Kopassus pernah menghadapi pasukan Gurkha asal Nepal saat konfrontasi dengan Malaysia (Ilustrasi, Foto: Penkopassus) 

JAKARTA, iNews.id - Prajurit RPKAD yang kini bernama Kopassus berhadapan dengan pasukan Gurkha dalam Operasi Dwikora di awal tahun 1960-an.

Pasukan Baret Merah berhadapan dengan tentaran bayaran asal Nepal tersebut terkait konflik dengan Malaysia.

Saat itu Kopassus masih bernama RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat) saat menjalankan misi di hutan pedalaman Kalimantan

Mantan Komandan Batalyon 21 Grup 2 Kopassus Kandang Menjangan Solo Kolonel (Inf) Muhammad Aidi mengatakan, pasukan RPKAD saat itu berhadapan dengan pasukan Gurkha yang terkenal dengan kesadisannya. 

Tak heran jika peristiwa itu disebut sebagai salah satu pertempuran Kopassus paling brutal.

Operasi Dwikora dipicu rencana Federasi Malaysia untuk menggabungkan Brunei, Sabah, dan Sarawak pada 1961, mengakibatkan serangkaian pertempuran untuk mempertahankan tanah masing-masing.

Indonesia menolak gagasan ini karena Presiden Soekarno beranggapan Federasi Malaysia merupakan bentuk neokolonialisme. 

Awalnya, bentuk konfrontasi melibatkan pasukan TNI itu disamarkan. Namun karena konflik semakin memanas, pasukan tidak lagi bersembunyi. Malaysia mendapat bantuan pasukan Inggris dan turut membawa tentara bayaran Gurkha.

Gurkha atau Gorkhali merupakan tentara Nepal yang berperang dengan Kongsi Dagang Hindia Timur Britania (East India Company) pada 1814. Ketika itu Inggris mendeklarasikan perang terhadap Nepal.

Dalam pertempuran itu Inggris terkesan dengan daya juang Gurkha yang kemudian mengajak pasukan ini masuk dalam kesatuan mereka.

Editor : Ditya Arnanta

Follow Berita iNews Karanganyar di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut