5. Antar Lintas Sumatera (ALS)
Bus Antar Lintas Sumatera (Foto: Instagram)
Untuk yang sering berpergian dari Sumatera menuju Jawa ataupun sebaliknya pasti tidak asing lagi dengan perusahaan otobus satu ini, yakni PO Bus Antar Lintas Sumatera (ALS).
Didirikan di Mandailing Natal, Sumatera Utara pada 29 September 1966, ALS menjadi salah atu PO bus tertua di Indonesia. Tidak hanya itu, ALS juga dinobatkan sebagai bus yang memiliki trayek terjauh di Indonesia.
6. Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan (PMTOH)
Bus malam PMTOH
Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan (PMTOH) merupakan perusahaan jasa transportasi angkutan penumpang darat berasal dari Aceh. PMTOH adalah salah satu perusahaan otobus tertua di Indonesia.
PMTOH telah berdiri sejak 1957 dan melayani berbagai rute dari Banda Aceh menuju medan dan beberapa kota di Pulau Jawa. Untuk armada yang diandalkan PMTOH ini adalah bus yang menggunakan sasis Mercedes-Benz.
7. Naikilah Perusahaan Minang (NPM)
Bus NPM (Foto: Instagram)
Naikilah Perusahaan Minang (NPM) merupakan PO bus tertua di Sumatera Barat dan tertua di Indonesia. Bagaimana tidak perusahaan ini telah beroperasi sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, yakni sekitar tahun 1937.
Didirikan di Padangpanjang, Minangkabau, Sumatera Barat, NPM saat ini sudah berumur 85 tahun. Meski demikian NPM masih menjadi perusahaan otobus terkenal dan populer sampai sekarang.
8. DAMRI
Bus Damri berdiri sejak jaman penjajahan Jepang (Foto: Instagram)
Satu lagi PO bus tertua di Indonesia. Kali ini perusahaan jawatan milik negara. Cikal bakal DAMRI berdiri pada 1943, pada zaman pendudukan Jepang yaitu Jawa Unyu Zigyosha yang mengkhususkan diri pada angkutan barang dengan truk, gerobak atau cikar, dan juga terdapat Zidosha Sokyoku yang melayani angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor atau bus.
Pada 1945, setelah Indonesia merdeka, di bawah pengelolaan Departemen Perhubungan, Jawa Unyu Zigyosha berubah nama menjadi Djawatan Pengangkoetan untuk angkutan barang dan Zidosha Sokyoku beralih menjadi Djawatan Angkutan Darat untuk angkutan penumpang.
Pada 25 November 1946, kedua jawatan itu digabungkan berdasarkan Maklumat Menteri Perhubungan No.01/DAM/46 sehingga dibentuklah “Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia” disingkat DAMRI, dengan tugas utama menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lain. Damri sampai saat ini masih melayani angkutam penumpang jarak dekat (dalam kota) dan menengah.**
Editor : Ditya Arnanta