KARANGANYAR, iNews.id - Bus merupakan salah satu angkuta massal yang menjadi salah satu pilihan masyarakat saat bepergian.
Kali ini akan membahas beberapa perusahaan otobus, mulai pasca Kemerdekaam hingga jaman milinial, bahkan ada yang berdiri sejak jaman penjajahan. Dengan kata lain ada yang sudah setengah abad melayani penumpang sampai sekarang.
Penasaran perusahaan otobus apa saja? berikut selengkapnya.
Rosalia Indah (iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Armada bus ini berkantor pusat di Palur, Jaten Kabupaten Karanganyar. Bermula dari satu armada bus Isuzu dengan trayek Yogyakarta - Solo - Surabaya - Malang di tahun 1983. Dirintis oleh pasangan suami-istri Yustinus Suroso dengan Yustina Rahayu Suroso.
Kini bisnisnya menggurita, bus Rosalia Indah tetap bertahan hingga saat ini. Tidak hanya armada bus saja, namun juga jasa ekspedisi, rumah makan dan SPBU
2. Pahala Kencana
Pahala kencana (Foto; Tangkapan Layar Instagram @shandy_776)
Perusahaan Otobus ini berdiri tahun 1976 di Kudus, Jawa Tengah. Pahala Kencana juga menjadi salah satu bis tertua dan tetap beroprasi hingga saat ini. Pahala Kencana melayani perjalanan antarkota antarprovinsi. Selain itu, Pahala Kencana juga melayani jasa bus pariwisata dan ekspedisi barang paket dengan armada mulai dari Mercedes-Benz hingga Vino.
3. Lorena - Karina
Bus malam Lorena (Foto: Tangkapan Layar Instagram)
Lorena - Karina dikenal sebagai bus lintas Jawa - Sumatera. Perusahaan otobus ini merupakan penyedia moda transportasi darat dengan armada bus yang didirikan sejak 1978.
Trayek awal Lorena - Karina melayani rute Bogor menuju Jakarta pada 1984. Seiring dengan perkembangan usaha Lorena - Karina terus melebarkan sayap dengan membuka trayek lebih jauh (AKAP) Jakarta, Sumatera hingga Bali.
4.Safari Dharma Raya atau OBL
Bus malam Safari Dharma Raya (Foto: Tangkapan Layar Instagram)
Lebih dikenal dengan OBL yang merupakan singkatan nama dari pendirinya yaitu Oei Bie Lay atau Darmoyono. Safari Dharma Raya juga menjadi salah satu PO tertua di Indonesia yang sudah berdiri sejak 1969 silam.
PO bus yang berkantor pusat di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ini memiliki rute Magelang menuju Ngadirejo, Jakarta-Yogyakarta. OBL telah membuktikan manajemennya yang sangat bagus, terbukti OBL masih eksis hingga saat ini.
5. Antar Lintas Sumatera (ALS)
Bus Antar Lintas Sumatera (Foto: Instagram)
Untuk yang sering berpergian dari Sumatera menuju Jawa ataupun sebaliknya pasti tidak asing lagi dengan perusahaan otobus satu ini, yakni PO Bus Antar Lintas Sumatera (ALS).
Didirikan di Mandailing Natal, Sumatera Utara pada 29 September 1966, ALS menjadi salah atu PO bus tertua di Indonesia. Tidak hanya itu, ALS juga dinobatkan sebagai bus yang memiliki trayek terjauh di Indonesia.
6. Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan (PMTOH)
Bus malam PMTOH
Perusahaan Motor Transport Ondernemer Hasan (PMTOH) merupakan perusahaan jasa transportasi angkutan penumpang darat berasal dari Aceh. PMTOH adalah salah satu perusahaan otobus tertua di Indonesia.
PMTOH telah berdiri sejak 1957 dan melayani berbagai rute dari Banda Aceh menuju medan dan beberapa kota di Pulau Jawa. Untuk armada yang diandalkan PMTOH ini adalah bus yang menggunakan sasis Mercedes-Benz.
7. Naikilah Perusahaan Minang (NPM)
Bus NPM (Foto: Instagram)
Naikilah Perusahaan Minang (NPM) merupakan PO bus tertua di Sumatera Barat dan tertua di Indonesia. Bagaimana tidak perusahaan ini telah beroperasi sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, yakni sekitar tahun 1937.
Didirikan di Padangpanjang, Minangkabau, Sumatera Barat, NPM saat ini sudah berumur 85 tahun. Meski demikian NPM masih menjadi perusahaan otobus terkenal dan populer sampai sekarang.
8. DAMRI
Bus Damri berdiri sejak jaman penjajahan Jepang (Foto: Instagram)
Satu lagi PO bus tertua di Indonesia. Kali ini perusahaan jawatan milik negara. Cikal bakal DAMRI berdiri pada 1943, pada zaman pendudukan Jepang yaitu Jawa Unyu Zigyosha yang mengkhususkan diri pada angkutan barang dengan truk, gerobak atau cikar, dan juga terdapat Zidosha Sokyoku yang melayani angkutan penumpang dengan kendaraan bermotor atau bus.
Pada 1945, setelah Indonesia merdeka, di bawah pengelolaan Departemen Perhubungan, Jawa Unyu Zigyosha berubah nama menjadi Djawatan Pengangkoetan untuk angkutan barang dan Zidosha Sokyoku beralih menjadi Djawatan Angkutan Darat untuk angkutan penumpang.
Pada 25 November 1946, kedua jawatan itu digabungkan berdasarkan Maklumat Menteri Perhubungan No.01/DAM/46 sehingga dibentuklah “Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia” disingkat DAMRI, dengan tugas utama menyelenggarakan pengangkutan darat dengan bus, truk, dan angkutan bermotor lain. Damri sampai saat ini masih melayani angkutam penumpang jarak dekat (dalam kota) dan menengah.**
Editor : Ditya Arnanta