BENGKULU, iNews.id - Masyarakat suku Lembak, salah satu suku di Provinsi Bengkulu. Suku ini tersebar di provinsi berjuluk Bumi Rafflesia. Di Kelurahan Jembatan Kecil, misalnya.
Kelurahan di Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, ini masih tetap menjaga tradisi secara turun menurun, saat malam Hari Raya Idul Fitri.
Pada malam Hari Raya Idul Fitri, masyarakat suku Lembak di Kelurahan Jembatan Kecil itu menggelar takbiran keliling dari rumah ke rumah dengan berjalan kaki.
Takbir keliling dari rumah ke rumah tersebut merupakan tradisi yang masih tetap dilestarikan masyarakat Suku Lembak, untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan.
Takbir keliling di daerah ini diikuti kaum pria serta kaum perempuan. Mulai dari orangtua, dewasa, remaja, hingga anak-anak.
Mereka berbaur menjadi satu dan mengunjungi satu per satu rumah warga yang menghelat takbiran keliling. Di setiap rumah warga yang disambangi.
Masyarakat yang mengikuti takbiran keliling mengumandangkan takbir saling bersahutan, yang dipimpin tokoh agama setempat.
Untuk kaum ibu-ibu, menunggu di rumah serta mempersiapkan hidangan lauk pauk dan aneka makanan yang akan disuguhkan kepada masyarakat yang mengikuti takbiran keliling.
Takbiran itu sendiri diikuti beberapa anggota keluarga di kelurahan tersebut. Jika yang mengikuti 10 kepala keluarga (KK), maka masyarakat musti berkunjung ke 10 rumah untuk mengikuti takbiran.
Takbiran ini mulai berlangsung usai sholat Isya. Di mana saat mengelar takbiran, tokoh agama tidak hanya memimpin untuk melantunkan takbir. Namun, tokoh agama juga memanjatkan doa.
Usai membacakan doa, masyarakat yang mengikuti takbiran mencicipi hidangan makanan dan minuman yang disajikan tua rumah.
Salah satu masyarakat suku Lembak, Kelurahan Jembatan Kecil, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu, Siti Fadhillah mengatakan, takbiran keliling rumah sudah berlangsung secara turun menurun di suku Lembak.
Bahkan, kata Fadhillah, sejak orangtuanya takbiran keliling ini sudah berlangsung. Di mana takbiran ini menjadi tradisi turun temurun yang dilakukan masyarakat suku Lembak menyambut Idul Fitri.
"Keluarga kami setiap tahun selalu mengelar takbiran keliling di malam lebaran, dari rumah ke rumah. Ini sudah menjadi tradisi masyarakat Suku Lembak," kata Siti, Minggu (1/5/2022), malam.
Tradisi takbiran keliling dari satu rumah warga ke rumah ke warga, terang Siti, tetap terus dipertahankan sampai generasi-generasi penerus.
"Tradisi ini sudah ada sejak saya lahir. Di keluarga besar kami selalu menggelar takbiran keliling dari rumah ke rumah," pungkas Siti.
Editor : Ditya Arnanta