Sedangkan Reaktor, masih disampaikan Nugroho, adalah peralatan terberat yang diganti yakni 750,8 Ton dan berfungsi sebagai tempat berlangsung reaksi Catalytic Cracking untuk merekahkan rantai karbon dari feed (umpan) minyak berat bernilai jual rendah menjadi produk dengan rantai karbon lebih pendek yang mempunyai nilai lebih tinggi seperti Propylene, LPG, Naptha, Light Cycle Oil (LCO), dan Decant Oil.
Nugroho juga mengatakan, beberapa material existing juga dilakukan modifikasi agar fungsinya dapat menyesuaikan dengan equipment atau peralatan baru yang dipasang.
Dalam perjalanannya, sambung dia, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, namun dengan segala upaya dan ikhtiar yg dilakukan, pihaknya terus berusaha agar target dapat dicapai sesuai perencanaan.
“Doakan semuanya berjalan lancar agar kehandalan Kilang Balongan meningkat, terutama di unit RCC dan hal ini akan sangat mendukung dalam pemenuhan produksi BBM nasional,"harapnya.
Berita ini sebelumnya telah tayang di iNewsjabar dengan judul "Seluruh Peralatan Utama Terpasang, Revitalisasi RCC Siap Optimalkan Produksi Kilang Balongan"
Editor : Bramantyo