INDRAMAYU, iNews.id - Proyek Revitalisasi RCC yang dilaksanakan pada agenda Turn Around 2022 atau perawatan Kilang Balongan ini ditargetkan akan selesai pada 20 April 2022.
Saat ini proyek Revitalisasi Unit Residue Catalytic Cracking (RCC) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit VI Balongan terus dikebut pengerjaannya.
General Manager Project Balongan, Nugroho, menjelaskan proses penggantian peralatan seluruhnya berjalan aman menggunakan Giant Crane PT50 dengan mengutamakan aspek safety yang sangat ketat terhadap setiap pekerjaannya.
“Alhamdulillah Cyclone dan Head Regenerator, yang merupakan bagian dari Regenerator RCC Kilang Balongan berhasil kami angkat tanpa menimbulkan insiden dan diganti dengan yang baru, begitu juga saat mengganti Reaktor, Orifice Chamber, Riser, dan Stack," papar Nugroho seperti dilansir iNewskaranganyar.id dari iNewsjabar, Kamis (14/4/2022).
Pada perkembangan terbaru pelaksanaannya,ungkap Nugroho, proyek yang bertujuan untuk meremajakan kembali unit RCC ini diantaranya telah berhasil menurunkan seluruh equipment atau peralatan kritikal yang lama dan menggantikan dengan peralatan yang baru, diantaranya Reaktor, Orifice Chamber, Cyclone, Riser, dan stack.
kelima peralatan kritikal tersebut merupakan equipment inti Unit RCC Kilang Balongan yang memiliki peranan penting dalam menghasilkan produk bernilai tinggi sekaligus sebagai penghasil margin RU VI.
"Cyclone ini berfungsi untuk memisahkan debu katalis dengan udara hasil pembakaran di Regenerator, sehingga katalis tidak keluar ke udara bebas. Kemudian untuk Orifice Chamber berfungsi Mereduksi tekanan Flue Gas keluaran dari Regenerator sebelum menuju ke CO Boiler di Unit RCC Kilang Balongan," tutur dia.
Dilanjutkan Nugroho, untuk Riser yang memiliki bobot 93 Ton tersebut adalah tempat terjadinya kontak antara katalis dengan feed/umpan reaktor untuk memulai reaksi Catalytic Cracking.
Sedangkan Reaktor, masih disampaikan Nugroho, adalah peralatan terberat yang diganti yakni 750,8 Ton dan berfungsi sebagai tempat berlangsung reaksi Catalytic Cracking untuk merekahkan rantai karbon dari feed (umpan) minyak berat bernilai jual rendah menjadi produk dengan rantai karbon lebih pendek yang mempunyai nilai lebih tinggi seperti Propylene, LPG, Naptha, Light Cycle Oil (LCO), dan Decant Oil.
Nugroho juga mengatakan, beberapa material existing juga dilakukan modifikasi agar fungsinya dapat menyesuaikan dengan equipment atau peralatan baru yang dipasang.
Dalam perjalanannya, sambung dia, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi, namun dengan segala upaya dan ikhtiar yg dilakukan, pihaknya terus berusaha agar target dapat dicapai sesuai perencanaan.
“Doakan semuanya berjalan lancar agar kehandalan Kilang Balongan meningkat, terutama di unit RCC dan hal ini akan sangat mendukung dalam pemenuhan produksi BBM nasional,"harapnya.
Berita ini sebelumnya telah tayang di iNewsjabar dengan judul "Seluruh Peralatan Utama Terpasang, Revitalisasi RCC Siap Optimalkan Produksi Kilang Balongan"
Editor : Bramantyo