Kapolda menyatakan hasil laporan satgas pangan dan pengecekan langsung di lapangan menunjukkan stok minyak di Jateng aman hingga tiga bulan ke depan. Dikatakannya, kebutuhan bulanan masyarakat akan minyak goreng mencapai 36 ribu ton sedangkan stok bulanan yang ada di Jateng mencapai liter 109 ribu ton.
"Hasil pengawasan di lapangan juga menemukan bahwa sejauh ini tidak ada penyimpangan terkait minyak goreng di Jateng. Tim satgas pangan Polda Jateng berkolaborasi dengan Disperindag provinsi hingga kabupaten melakukan pengawasan setiap hari agar tidak ada kemacetan pada simpul distribusi atau penyimpangan oknum yang akan memanfaatkan situasi," ungkap Kapolda pada awak media.
Sementara walikota Semarang, Hendrar Prihadi meminta warga Semarang tidak melakukan aksi panic buying minyak goreng.
"Lakukan pembelian secara wajar agar supply and demand bisa seimbang," kata pria yang akrab dipanggil Hendi tersebut.
Walikota juga meminta masyarakat mempercayakan pengawasan ketersediaan minyak pada Polri dan stakeholder terkait. Hasil laporan di lapangan, kata Hendi, stok minyak cukup dan masyarakat diharapkan cerdas untuk tidak berlebihan menggunakan minyak goreng.
"Apabila ada stok yang terhambat distribusinya atau ada penyimpangan, silahkan masyarakat melaporkan ke satgas pangan. Sejauh ini stok mencukupi dan jangan panic buying apalagi menimbun," himbaunya.
Editor : Bramantyo