Pemkab Karanganyar Bakal Sulap PG Tasikmadu Jadi Kampung Belanda, Wisata Sejarah Bernuansa Eropa
KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Kabar gembira bagi para pecinta wisata unik dan sejarah! Pemerintah Kabupaten Karanganyar tengah menyiapkan gebrakan baru dengan menyulap bekas Pabrik Gula (PG) Tasikmadu menjadi sebuah destinasi wisata tematik yang menarik: Kampung Belanda.
Langkah ini bertujuan untuk tidak hanya mendongkrak potensi pariwisata lokal, tetapi juga melestarikan bangunan cagar budaya peninggalan era kolonial yang kaya akan nilai sejarah.
Rencana ambisius ini akan mengubah kawasan PG Tasikmadu yang sudah lama tak beroperasi menjadi sebuah perkampungan wisata dengan atmosfer Belanda yang kental.
Bayangkan diri Anda berjalan-jalan di antara kafe-kafe vintage, mengunjungi museum gula yang edukatif, berburu spot foto Instagramable dengan latar arsitektur khas Eropa, hingga menikmati berbagai wahana edukasi yang cocok untuk seluruh keluarga.
Inisiatif Pemkab Karanganyar ini diharapkan tidak hanya menarik wisatawan dari berbagai daerah, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian warga sekitar.
Peluang usaha baru akan terbuka lebar melalui UMKM, kuliner khas, dan homestay dengan sentuhan klasik Eropa. Pemerintah daerah juga aktif menggandeng investor dan pelaku pariwisata untuk mempercepat realisasi proyek impian ini.
Berlokasi strategis di lereng sejuk Gunung Lawu, Kampung Belanda PG Tasikmadu diprediksi akan menjadi magnet wisata baru di Jawa Tengah.
Antusiasme warga dan calon wisatawan pun terlihat jelas dalam menantikan dimulainya pembangunan proyek yang menjanjikan ini.
Dalam pertemuan penting yang dihadiri oleh Bupati Karanganyar Rober Christanto, Wakil Bupati Adhe Eliana, Ketua DPRD Jateng Sumanto, para pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta akademisi dari Universitas Sebelas Maret (UNS), dibahas secara mendalam mengenai pentingnya pelestarian PG Tasikmadu sebagai destinasi yang memiliki nilai edukasi dan potensi ekonomi yang besar.
Wakil Bupati Adhe Eliana dengan tegas menyatakan bahwa situs bersejarah ini tidak boleh dibiarkan terbengkalai.
"PG Tasikmadu memiliki nilai sejarah yang luar biasa dan sangat layak untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata berbasis edukasi," ujarnya pada Rabu (30/4/2025) malam.
Ia menambahkan bahwa Karanganyar memiliki karakter yang kuat melalui warisan budayanya, yang justru menjadi pembeda dan kebanggaan daerah.
Tahap awal pengembangan akan ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PG Tasikmadu dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aneka Usaha yang akan bertindak sebagai pelaksana operasional.
Sementara itu Ketua DPRD Jateng, Sumanto, menekankan pentingnya peran aktif pemerintah daerah dalam merealisasikan proyek ini.
"Kalau tidak segera dilestarikan, generasi mendatang bisa melupakannya," tegasnya.
Pendanaan proyek ini direncanakan akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sementara pengelolaan akan dilakukan oleh BUMD Aneka Usaha dengan koordinasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar.
Langkah cerdas juga diambil dengan melibatkan akademisi untuk memastikan pengembangan proyek ini selaras dengan prinsip Tri Dharma Perguruan Tinggi.
"Selama ini kita tidak melibatkan para pakar, padahal mereka punya kompetensi. Profesor-profesor itu punya tesis dan gagasan, sayangnya belum pernah diaplikasikan," ungkap salah satu perwakilan pemerintah daerah.
Direktur PUD Aneka Usaha, Samidi, menambahkan bahwa pihaknya juga berencana untuk mengelola agrowisata di dalam area PG Tasikmadu, memanfaatkan lahan yang sudah ada di kawasan wisata yang dulunya dikenal dengan nama Sondokoro.
"Untuk pengembangan wisata Sondokoro ini juga tergantung dari anggaran dari pemerintah daerah untuk mengembangkan wisata di kawasan cagar budaya," pungkasnya.***
Editor : Ditya Arnanta