Makutoromo, Sentra Oleh-Oleh dan Koperasi UMKM Modern di Karanganyar, Jawa Tengah
KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Di tengah meningkatnya minat wisata lokal dan kebanggaan terhadap produk dalam negeri, Kabupaten Karanganyar menyuguhkan destinasi belanja yang tidak hanya memanjakan wisatawan, tetapi juga mengangkat derajat para pelaku UMKM: Makutoromo.
Berada di jalur strategis wisata Gunung Lawu dan dekat dari Solo, Makutoromo menjadi pusat oleh-oleh terbesar dan terlengkap di Karanganyar.
Tempat ini bukan sekadar pusat belanja, melainkan representasi nyata dari gerakan ekonomi kerakyatan yang terorganisir melalui kekuatan koperasi dan kolaborasi.
Lebih dari Tempat Belanja, Makutoromo adalah Wadah Kolaborasi UMKM
Sejak awal berdiri, Makutoromo dirancang sebagai ruang tumbuh bersama bagi para pelaku usaha kecil.
Saat ini, lebih dari 170 UMKM menjadi bagian dari ekosistem Makutoromo, menyumbangkan lebih dari 1.500 item produk lokal yang beragam.
Mulai dari makanan khas seperti intip, emping, wedang uwuh, hingga batik dan kerajinan tangan—semuanya dikemas secara modern namun tetap mempertahankan nilai tradisionalnya.
Melihat potensi yang begitu besar, para pelaku UMKM di tempat ini kemudian membentuk sebuah koperasi yang diberi nama Koperasi Masyarakat Wisata Karanganyar.
Tujuannya bukan semata soal permodalan, tetapi menciptakan sistem usaha yang kolektif, adil, dan transparan.
"Dengan koperasi, kami tidak hanya mengatur permodalan dari simpanan anggota, tapi juga menyatukan strategi pemasaran dan pengembangan produk. Ini memperkuat posisi UMKM agar bisa naik kelas bersama,” ujar Parmin Sastro Wojono, Dewan Pengawas Koperasi Masyarakat Wisata Karanganyar, Selasa (29/4/2025).
Inovasi Paket Oleh-Oleh: Satu Box, Lima Cerita Rasa Lokal
Salah satu gebrakan kreatif yang kini menjadi daya tarik utama Makutoromo adalah paket oleh-oleh kolaboratif.
Dalam satu kotak praktis, terdapat lima produk dari lima UMKM berbeda. Tidak hanya memudahkan pembeli, paket ini juga memberi peluang yang adil kepada semua pelaku usaha, termasuk mereka yang baru memulai atau belum dikenal luas.
"Konsep ini lahir dari semangat pemerataan. Kami ingin semua UMKM, baik yang produknya laris maupun yang belum populer, punya kesempatan yang sama dikenalkan ke masyarakat,” jelas Parmin.
Langkah ini sekaligus menjawab kebutuhan wisatawan masa kini yang cenderung mencari oleh-oleh praktis namun tetap variatif. Paket ini menjadi semacam "peta rasa Karanganyar" dalam satu genggaman.
Digitalisasi Koperasi: UMKM Go Online dengan SmartKop
Koperasi ini juga tidak menutup mata terhadap perkembangan teknologi. Dengan menggandeng platform digital bernama SmartKop, para anggota koperasi kini bisa memantau keuangan, stok produk, dan penjualan secara real-time. Semua informasi bisa diakses langsung melalui smartphone.
“Kami ingin koperasi ini menjadi koperasi digital berbasis komunitas. Dengan teknologi, proses bisnis jadi lebih cepat, akurat, dan efisien,” tambah Parmin.
Editor : Ditya Arnanta