Karanganyar Resmi Ikut Solo Great Sale 2025, Targetkan Transaksi Rp2 Triliun
KARANGANYAR, iNewskaranganyar. id - Gebrakan baru hadir di Karanganyar melalui keikutsertaan dalam event belanja terbesar Solo Raya Great Sale (SGS) 2025.
Untuk pertama kalinya, Karanganyar menjadi bagian dari pesta diskon yang selama ini identik dengan Kota Solo, dengan potongan harga hingga 80 persen.
Program ini bertujuan mendongkrak transaksi penjualan, memperkuat UMKM, serta mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi.
“Kehadiran SGS bukan sekadar program diskon biasa, tapi langkah strategis menghubungkan pedagang, konsumen, dan teknologi digital dalam satu ekosistem,” ujar Anton Sugiarto, Koordinator Bidang Perdagangan SGS, Rabu (5/6/2025).
Melalui aplikasi khusus yang terintegrasi dengan QRIS, setiap transaksi minimal Rp50 ribu akan langsung mendapatkan poin undian. Anton menegaskan bahwa program ini juga inklusif.
“Kami tidak ingin ada yang tertinggal. Jika pembeli kesulitan memakai QRIS, tenant akan bantu mencatat agar tetap dapat poin,” tambahnya.
Daya tarik lainnya adalah undian berhadiah dua unit mobil, sepeda motor, peralatan elektronik, dan voucher belanja. Poin yang dikumpulkan selama program akan diundi di akhir periode melalui sistem aplikasi resmi SGS.
Tahun ini, pasar tradisional menjadi fokus utama SGS. Dari total 35 pasar besar di Solo Raya, Karanganyar ditargetkan menyumbang setidaknya separuh partisipasi aktif.
“Kami ingin pasar tradisional tetap kompetitif. Program ini juga bagian dari revitalisasi pasar menuju digitalisasi,” tegas Anton.
Ketua Panitia SGS 2025, Fermi Ferdianto, menambahkan bahwa Karanganyar menargetkan perputaran transaksi hingga Rp2 triliun selama event berlangsung.
“Kita konsentrasi di tiga sektor: perdagangan, pariwisata, dan investasi. Persiapan teknis sudah mencapai lebih dari 50 persen,” jelasnya usai rapat koordinasi lintas dinas.
Fermi juga menekankan pentingnya sinergi antara aset pemerintah dan kontribusi masyarakat. “Potensi Karanganyar tidak hanya dari proyek pemerintah. Kita dorong partisipasi masyarakat agar kegiatan ini benar-benar inklusif,” katanya.
KADIN dan PHRI Karanganyar juga menyatakan kesiapan untuk berpartisipasi. “Perhotelan dan pariwisata adalah sektor vital. Respons dari pelaku industri sangat positif,” ucap Fermi.
UMKM menjadi tulang punggung SGS 2025, dengan jumlah mendekati 100 ribu unit usaha. Pemerintah daerah akan memberikan pendampingan dari sisi promosi, teknis, hingga pelatihan.
Sekretaris Daerah Karanganyar, Timotius Suryadi, menegaskan bahwa seluruh OPD akan dilibatkan secara aktif.
“Sinergi penting agar pelaksanaan program berjalan efektif. Ini bukan sekadar ajang diskon, tapi juga cara mendorong transaksi lokal dan daya beli warga,” tegasnya.
SGS juga akan diisi beragam event pendukung seperti Festival Penjor, yang akan melibatkan komunitas, UMKM, sektor wisata, dan pelaku usaha lainnya.
“Kegiatan ini harus menciptakan gaung besar. Kita ingin menghidupkan pasar lokal dan meningkatkan perputaran uang di Karanganyar,” ujar Timotius.
Dengan kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, Solo Great Sale 2025 di Karanganyar diproyeksikan jadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan.***
Editor : Ditya Arnanta