"Karena anggaran Dana Alokasi Khusus yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur, tidak sepenuhnya terealisasi,"terangnya.
Meski begitu percepatan pengentasan kemiskinan masih menjadi salah satu isu strategis pembangunan Kabupaten Karanganyar pada 2026.
Langkah ini dilakukan, mengingat Kabupaten Karanganyar menduduki peringkat ketiga kemiskinan terendah di Soloraya, setelah Sukoharjo dan Kota Solo.
Dimana, dari data Badan Pusat Statistik, angka kemiskinan di Kabupaten Karanganyar 9,59 persen atau turun 0,20 persen dari angka sebelumnya 9,79 persen.
"Dari data BPS, jumlah penduduk miskin di Karanganyar di tahun2024 sebesar 87.370 orang, turun 1.270 orang dibanding 2023. Persentase penduduk miskin Karanganyar sebesar 9,59 persen, turun 0,20 persen poin dibandingkan 2023," jelas Timotius.
Menurut Timotius, berbagai upaya terus dilakukan untuk menurunkan angka kemiskinan di Karanganyar, salah satunya lewat Pariwisata.
Upaya ini mulai membuahkan hasil. Dimana, penurunan angka kemiskinan di Karanganyar dicapai berkat kontribusi pariwisata dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Sektor pariwisata berhasil menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. Sementara itu, UMKM berperan penting dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Di tahun 2026, kemiskinan Karanganyar harus lebih ditekan,"jelasnya.***
Editor : Ditya Arnanta