KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Calon Bupati nomer urut 2 Rober Christanto bertemu dengan ratusan anak muda Karanganyar dalam acara Calling Rober edisi Jaten di kafe Unknown, Sabtu (26/10/2024).
Rober dan ratusan anak muda itu bisa ngobrol asyik sambil bercanda membahas banyak hal, mulai bahasa gaul hingga masalah pemerintahan.
Rober sengaja bertemu dengan kalangan Milenial dan Gen Z mendengarkan apa keluh kesah generasi penerus bangsa ini.
Dihadapkan generasi milenial dan Gen Z ia memaparkan sejumlah ide dan gagasannya tentang Karanganyar dan apa program khusus yang disiapkan untuk kalangan Milenial dan Gen Z bila dirinya diberi amanah memimpin Karanganyar.
Dalam paparannya, Rober menerangkan ada 7 program prioritasnya, yakni jalan Halus Bebas Jeglongan, Serba Gratis dengan KTP, Pupuk Murah, Mudah, dan Irigasi Lancar, Lapangan Kerja Luas dan Dukungan UMKM.
Kemudian, Modal Usaha Karang Taruna, Bantuan Desa, dan nsentif Guru Ngaji, Linmas, Penjaga Tempat Ibadah, dan Kader Posyandu.
“Dari mulai angkutan untuk sekolah yang kurang, yang menjadikannya memilih sepeda motor sehingga anak-anak kecil sudah naik motor dan bangga akan hal itu, sampah yang hanya diambil seminggu sekali sehingga bikin bau menyengat, pendapatan daerah yang minim yang harus ditambah, pasar wisata yang bersih, dan lainnya,” papar Rober.
Rober yang juga didampingi Ketua Komisi B DPRD, Latri Listyowati, dan Joko Pramono. Ia mengaku terkesan dengan tingginya kepedulian dan sikap kritis yang dimiliki generasi muda ini terhadap permasalahan daerah.
Dihadapan Rober para milenial ini juga mengamati soal pendapatan daerah, kebersihan pasar, hingga perkembangan wisata, menunjukkan kepedulian yang tinggi. Berbagai aspirasi tersebut kemudian dijadikan Rober sebagai "bank masalah" yang penting untuk dipertimbangkan.
Sebagai calon bupati yang pernah menjabat sebagai Bupati di sisa periode 2018-2023, Rober merespons setiap isu dengan solutif. Salah satu isu yang diangkat adalah rendahnya pendapatan daerah.
Kalangan milenial dan Gen Z ini pun mengkritisi bahwa APBD Karanganyar yang hanya Rp2,3 triliun, jika dibagi untuk 900 ribu warga, setara dengan anggaran per orang sebesar Rp250 ribu per tahun.
Mereka menilai jumlah ini terlalu kecil untuk memenuhi tuntutan peningkatan fasilitas umum seperti sampah, jalan, dan pasar yang baik.
Oleh karena itu, Rober sepakat bahwa pendapatan daerah perlu ditingkatkan, terutama dari sektor pariwisata.
Rober menegaskan bahwa sektor pariwisata harus menjadi prioritas seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah), termasuk perdagangan, pendidikan, dan budaya.
Ia berpendapat bahwa pengembangan wisata bukan hanya tanggung jawab Dinas Pariwisata, tetapi juga seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pendidikan yang mengenalkan siswa pada potensi wisata, perdagangan yang mendukung UMKM, hingga seni dan budaya yang memperkaya atraksi wisata.
Rober juga menekankan pentingnya infrastruktur yang baik untuk mendukung akses ke tempat-tempat wisata.
"Jalan menuju tempat wisata harus bebas lubang dan mulus agar transportasi lancar," paparnya. ***
Editor : Ditya Arnanta