WONOGIRI, iNewskaranganyar.id - Pelajar putri berinsial ASP (17) asal Kecamatan Sidoharjo, Wonogiri meninggal dunia setelah terlempar dari bus yang dinaikknya, Senin (5/8/2024).
Kejadian naas yang merenggut nyawa ASP ini terjadi karena ASP berdesakan dengan penumpang lain di pintu bus saat armada itu penuh sesak pelajar yang berangkat sekolah.
Korban menghembuskan nyawa akibat luka yang dideritanya saat perjalanan ke RS. Ia mengalami luka serius di bagian kepala.
Informasi yang berhasil dihimpun, saat itu korban naik bus mini nopol AD 7332 OG. Meski kondisi penuh korban tetap naik bus itu. Akibatnya, korban tak dapat tempat duduk dan terpaksa berdiri di dekat pintu masuk bus. Untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, tangannya berpegangan ke pintu.
Diduga tak siap saat sopir membanting stir di tikungan, tangan korban pun terlepas dari puntu. Tubuhnya pun terlempar keluar bus saat menikung lalu kepala membentur aspal.
Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo membenarkan insiden tersebut. Menurut AKP Anom, kejadian itu terjadi sekira pukul 06.30 WIB pagi tadi.
"Saat itu korban yang merupakan pelajar berangkat ke sekolah dengan menumpang bus mini AD 7332 OG yang di kemudikan oleh Budiyanto (43) warga Ngadirojo. Awalnya korban mencegat bus di wilayah Ngledok, Desa Kayuloko, Kecamatan Sidoharjo," katanya.
Lokasi kecelakaan belum jauh dari korban mencegat bus ini, atau sekitar 1 kilometer. AKP anom menambahkan, karena bus penuh, korban nggandul di pintu.
Namun sesampainya di Jln Raya Sidoharjo - Wonogiri tepatnya Dusun Ngledok Desa Kayuloko Kecamatan Sidoharjo korban terjatuh dari bus.
“Setelah kejadian korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun nyawa korban tidak tertolong,” katanya.
Mendapati laporan kejadian tersebut, Unit Gakkum Satlantas Polres Wonogiri langsung melakukan olah TKP guna mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan tersebut.
Dari kejadian itu, Polres Wonogiri meminta pada pelaku transportasi untuk tidak memaksakan mengangkut penumpang bila kondisi bus sudah dalam kondisi penuh.
“Pastikan tidak melebihi kapasitas maksimal jumlah penumpang yang di perbolehkan guna menghindari kejadian seperti ini terulang kembali,” katanya.***
Editor : Ditya Arnanta