KARANGANYAR, iNewsKaranganyar.id – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lawu Karanganyar akan memasang jaringan air ke lokasi Training Camp National Paralympic Committee (TC NPC) di Delingan.
Pemasangan jaringan air yang menelan anggaran Rp3,3 miliar ini, ditargetkan rampung pada September mendatang. Direktur Utama PDAM Tirta Lawu Karanganyar, Prihanto, mengatakan bahwa pembangunan jaringan air ini akan menjadi penunjang operasional proyek strategis nasional pembangunan TC NPC.
"Pemasangan pipa jaringan air akan dimulai pada 1 Juli. Kami menargetkan selesai dalam dua bulan ke depan," kata Prihanto.
Prihanto menjelaskan bahwa jaringan pipa akan dipasang sepanjang 6,3 kilometer (km) dari Sumber Ngumpeng Karangpandan ke Delingan. Jaringan pipa tersebut akan ditanam di dalam tanah menggunakan pipa HDPE 4 inci dengan kapasitas air mencapai 20 liter per detik.
Lebih lanjut, Prihanto memastikan bahwa pemasangan jaringan pipa ini terpisah dari jaringan pelanggan PDAM, sehingga tidak akan mengganggu pasokan air kepada pelanggan PDAM.
"Anggaran yang kami perkirakan mencapai Rp3,320 miliar. Karena training center ini merupakan proyek strategis nasional, maka kami siap untuk mengerjakannya. Semua persiapan sudah matang, tinggal melaksanakan saja," katanya.
Prihanto menjelaskan bahwa pemakaian air untuk TC NPC diperkirakan mencapai 350 meter kubik per hari, atau setara dengan 1.323 sambungan rumah (SR). Biaya pemakaian air tersebut mencapai Rp66,150 juta per bulan.
Hal ini dinilai sangat menguntungkan bagi PDAM. Dalam membangun jaringan dengan spesifikasi seperti itu, biasanya memerlukan waktu 90 hari kerja. Namun, pihaknya menargetkan penyelesaian dalam waktu dua bulan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, megaproyek pembangunan TC atlet NPC di Delingan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, resmi dimulai pada Jumat (8/3/2024).Presiden Joko Widodo (Jokowi) menandai dimulainya pembangunan TC NPC dengan membunyikan sirine. Prosesi peletakan batu pertama batal dilakukan karena hujan deras di lokasi.
Hadir mendampingi Presiden, Menteri PUPR Basuki Hadi Moeljono, Menteri Pemuda dan Olahraga, Panglima TNI, Pj. Gubernur Jawa Tengah, Pj. Bupati Karanganyar, Anggota Komisi X, dan Ketua NPC.
Presiden menyampaikan bahwa TC bagi atlet NPC dibangun di atas lahan seluas delapan hektare atau 80.000 meter persegi. TC ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp409 miliar.
"Ini gagasan sudah lama. Pak Senny Marbun (Ketua NPC) sudah menyampaikan kepada saya beberapa kali, tapi Alhamdulillah bisa kita eksekusi tahun ini, dan Insya Allah akan selesai tahun ini," kata Presiden.
Presiden mengatakan bahwa training center untuk atlet-atlet paralimpiade di Karanganyar ini akan terdiri dari gedung olahraga, asrama, dan lapangan atletik. Gedung olahraga (GOR) akan dilengkapi dengan kolam renang utama, kolam recovery, lapangan boccia, menembak, tenis meja, badminton, dan ruang multifungsi. Selain GOR, juga akan dilengkapi dengan asrama berupa apartemen.
"Apartemennya terdiri dari dua tower berlantai lima dengan kapasitas besar, 188 kamar," kata Presiden.
Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo mengatakan, pembangunan TC bagi atlet NPC mengadopsi dari Korea Selatan. Pembangunan TC ini merupakan salah satu sejarah olahraga Indonesia dan membanggakan di kancah internasional.
"Di Asia, baru Indonesia dan Korea Selatan yang memiliki TC standar internasional lengkap dengan wisma atletnya," katanya.
Pembangunan TC ini merupakan apresiasi bagi atlet NPC karena tiga kali (hattrick) menjadi juara umum SEA Games. Dia mengatakan bahwa pembangunan Karanganyar Paralympic Training Center memacu prestasi atlet menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di mata dunia. Prestasi Tim Merah Putih yang membanggakan turut menyemangati pemerintah untuk membangun fasilitas bagi mereka.
"Tim kita perlu lebih banyak latihan. Kami berkolaborasi dengan NPC dan lembaga terkait untuk kebutuhan atlet menuju kemenangan. Terima kasih Pak Jokowi dan Menteri PUPR atas kunjungannya untuk memastikan setiap sudut dibangun sebaik-baiknya," katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta