get app
inews
Aa Read Next : Api Obor Peparnas XVII Menyapa Kota Karanganyar

Reaksi PDIP Golkar Menyusul 3 Parpol Berkoalisi Hingga Juliyatmono Sewot Saat Sadar Ada Wartawan

Kamis, 20 Juni 2024 | 00:18 WIB
header img
Reaksi PDIP Golkar Karanganyar Menyusul 3 Parpol Berkoalisi Hingga mantan Bupati Juliyatmono Sewot Saat Sadar Ada Wartawan (Foto: iNewskaranganyar. id/Bramantyo)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Karanganyar Bagus Selo menanggapi Koalisi Kebersamaan yang dideklarasikan tiga partai politik PKS, PKB dan PAN. 

Ia mengatakan ketiga parpol itu punya hak juga untuk melakukan kebersamaan untuk mencalonkan bupati dan wakil bupati untuk memeriahkan Pilkada. 

"Boleh boleh saja. Ketiga parpol itu (PKS,PKB,PAN) punya hak juga untuk melakukan kebersamaan mencalonkan bupati dan wakil bupati, " papar Bagus Selo disela pemotongan hewan kurban di DPC PDIP Karanganyar, Rabu (19/5/2024). 

Saat ditanya apakah dirinya selalu Ketua DPC PDIP ada niat untuk menemui ketiga parpol yang telah resmi mendeklarasikan Koalisi kebersamaan,  menurutnya tak perlu dilakukan. 

Pasalnya, setiap hari, dirinya selalu bertemu dengan pimpinan ketiga parpol tersebut. Kebetulan, ungkap Bagus Selo, para pimpinan ketiga parpol tersebut, sebagian masih duduk sebagai anggota DPRD. Sehingga komunikasi dengan para pimpinan ketiga parpol itu sering dilakukan. 

"Kitakan selalu bertemu sama beliau-belianya, " ujarnya. 

Ia tak merasakan deklarasi Koalisi kebersamaan yang dicetuskan ketiga parpol itu untuk menghadang PDIP di pilkada. Justru sebaliknya, Bagus Selo melihat apa yang dilakukan ketiga parpol dengan membentuk koalisi kebersamaan itu merupakan salah satu upaya dari ketiga parpol tersebut untuk ikut mensukseskan Pilkads. 

"Oh tidak (menghadang PDIP) sebaliknya saya melihat ketiga parpol itu ingin ikut berkontribusi memajukan Karanganyar dengan maju di Pillada, " terangnya. 

Menanggapi keikutsertaan PKB dalam Koalisi kebersamaan itu tidak mengganggu MoU yang telah dilakukan PKB dan PDIP.  Pasalnya, MoU itu bersikap informal bukan sebagai bentuk rekomendasi..

"Itu (MoU) bukan rekomendasi. Karena kader PKB yang mendaftar itu pengurus inti PKB. Sehingga perlu adanya MoU, " paparnya. 

Senada, Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani mengatakan tidak ada masalah ketiga parpol itu membentuk Koalisi. Karena, ungkap Ilyas, semuannya masih dinamis. Karena semuanya berkomitmen untuk Karanganyar maju. 

"Kita siap bekerjasama dengan ketiga, tidak ada masalah, " terangnya. 

Ia mengatakan pada 2013, partai yang dipimpinnya ini pun pernah berkoalisi dengan PKS. Kemudian 2018 juga berkoalisi dengan PKB dan PAN. Sehingga, ungkap Ilyas, tidak ada masalah dengan Koalisi itu. 

"Jadi semuanya saya kira masih cair dan terbuka, " jelasnya. 

Sedangkan adanya isu yang menyebut Koalisi itu sebagai upaya untuk meninggalkan PDIP Golkar, Ilyas tidak melihatnya begitu. 

"Saya kira tidak,. Kemarin Demokrat menyurati kita untuk silahturahim. PDIP juga menyurati kami untuk silahturahmi politikpolitik,  saya kira semuanya masih cair, " ungkapnya. 

Sewot

Sementara itu Sekertaris DPD Partai Golkar Jawa Tengah Juliyatmono sewot saat mengetahui ada wartawan yang hadir di acara Sarasehan, Silahturahmi, Koordinasi dan Peringatan Idul Adha 1445 Hijiriah. 

Awalnya, mantan bupati Karanganyar itu berbicara panjang lebar tentang dirinya yang terpilih menjadi anggota DPR RI hingga Pilkada Karanganyar

Hingga akhirnya Juliyatmono blak blakan tentang siapa sosok yang bakal direkomendasikan maju di Pilkada Jawa Tengah. Bahkan Juliyatmono saat itu menyebut nama sosok yang besar kemungkinan diusung partai Golkar di Pilgub. 

Di momen dirinya menjelaskan siapa sosok yang kemungkinan bakal diusung di Pilkada Jawa Tengah inilah, Juliyatmono baru sadar bila di aula tempat Silahturahmi, Koordinasi dan Peringatan Idul Adha 1445 Hijiriah digelar ada para wartawan. 

Sontak Juliyatmono ini pun sewot dan mendadak mengatakan bila acara Silahturahmi, Koordinasi dan Peringatan Idul Adha 1445 Hijiriah ini bersifat internal sembari meminta para wartawan yang meliput memakai etika. Dan mempersilahkan wartawan bertanya setelah acara itu selesai. 

"He, wartawan ngapain ngerekam aku, iki internal, engko yen arep wawancara karo aku., pakai etika, " ucapnya sewot. 

Namun kenyataan setelah Silahturahmi, Koordinasi dan Peringatan Idul Adha 1445 Hijiriah, Juliyatmono buru-buru meninggalkan aula di sekertariat DPD Partai Golkar. ***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut