KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Nahdlatul Ulama (NU) menyebut ada 5 nama tokoh yang dianggap layak atau berpeluang menjadi calon Bupati (Cabup) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karanganyar 2024.
Kelima tokoh itu yakni Paryono anggota DPR RI dari PDIP, Ilyas Akbar Almadani Ketua DPD Partai Golkar Karanganyar, Dwi Susilarso mantan Ketua GP Ansor Karanganyar, dr Arif Setyoko Dirut RSUD Karanganyar, Sulaeman Rosyid Ketua PKB Karanganyar.
Ke 5 tokoh itu diumumkan secara langsung Ketua Tanfidhiyah Nahdlatul Ulama (NU) Karanganyar KH Nuril Huda saat Halal Bi Halal di Pendopo RM Said, Rumah Dinas Bupati Karanganyar.
Nuril mengatakan seluruh kader NU baik dan bisa memegang amanah menjadi pemimpin mendatang.
NU Karanganyar jagokan lima nama maju di Pilkada (Foto: iNewskaranganyar. Id/Bramantyo)
Dan ke lima tokoh yang disebutkan itu, ungkap KH Nuril, memang sudah sangat ayak dimajukan sebagai calon Bupati berdasarkan kapasitas kepemimpinan.
“NU organisasi yang terbesar, sangat layak apabila masyarakat mempertimbangkan itu sebagai opsi (cabup),” ujar KH Nuril Huda di hadapan warga Nahdiyin, Jumat (26/4/2024).
Selain itu, basis NU di Karanganyar cukup potensial sebagai modal kemenangan. Tak heran dengan jumlah anggota sebanyak 300 ribu lebih, NU, ungkap KH Nuril, selalu menjadi rebutan banyak pihak.
"Sebagai Ormas besar, sudah kewajiban NU menyediakan calon yang mumpuni. Dan ke 5 tokoh ini, kami pilihkan untuk di pilih. Silahkan dipilih siapa yang dinilai paling layak menjadi pemimpin, " terangnya.
KH Nuril pun menyebutkan satu persatu ke 5 tokoh yang dianggap paling pas untuk dipilih menjadi pemimpin.
Pertama yaitu sosok Paryono. Sosok Paryono dipilih NU sebagai tokoh yang layak menjadi maju sebagai Calon Bupati di Pilkada.
Selain sebagai Anggota DPR Ri, Paryono juga pernah menjabat sebagai Wakil Bupati Karanganyar. Dengan pengalaman yang dimiliki, NU menilai Paryono layak maju sebagai Calon Bupati.
"Dan kalau beliau (Paryono) maju di Pilkada, warga NU jelas mendukungnya. Dan kalau terpilih menjadi Bupati, saya yakin, bisa membawa Karanganyar ini bertambah maju, " ungkapnya.
Kedua, Ilyas Akbar Almadani. KH Nuril menyebut, meski Ilyas Akbar Almadani masih sangat muda, namun jiwa pemimpin seperti kakeknya yang juga tokoh NU ada pada dirinya.
Kader NU lainnya yang layak maju di Pilkada yakni dr Arif Setyoko Dirut RSUD Karanganyar. KH Nuril menyebut Arif merupakan kader terbaik yang dimiliki NU. Dan dedikasi loyalitas yang dimiliki Arif, sudah tidak diragukan lagi. Karena itulah NU mendukung dr Arif Setyoko layak maju di Pilkada.
Selain ketiga nama, KH Nuril itupun menyebut Dwi Susilarso mantan Ketua GP Ansor Karanganyar.
Dwi, ungkap KH Nuril merupakan Ketua GP Ansor Karanganyar yang paling lama. Kepercayaan yang diberikan warga NU pada Dwi, membuatnya selalu terpilih untuk memimpin GP Ansor.
Dan sosok terakhir yang dinilai NU layak diusung menjadi calon Bupati yakni Sulaiman Rosid. Sulaiman Rosid, selain sebagai Ketua Partai Kebangkitan Bangsa juga sebagai seorang Mubaligh.
KH Nuril ini pun memuji Sulaiman Rosid saat menjadi Mubaligh. Dimana, setiap diundang, Sulaiman Rosid yang saat ini masih menjabat sebagai Anggota DPRD Karanganyar tidak pernah meminta bayaran.
"Rosid (Sulaiman Rosid) ini paling unik. Dia kalau diundang sebagai penceramah, tidak mau menerima bayaran. Malah sebaliknya, Rosid yang selalu ngasih uang pada yang mengundangnya, " terangnya yang disambut tepuk tangan warga Nahdiyin yang hadir dalam Halal Bi Halal itu.
Sementara itubKetua DPD II Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani mengaku tak mengira namanya disebut sebagai kader NU terbaik dan layak diusung sebagai Calon Bupati.
Ia mengatakan hal itu menjadi bentuk dukungan spirit pada dirinya
"Terus terang saya tidak menduga mendapatkan mendapatkan dukungan dari warga NU. Ini merupakan bentuk sprit kepada kami, namun biar nanti masyarakat yang menilai. Tergantung masyarakat, biar masyarakat yang menilai, matur nuwun atas penghargaan yang diberikan kepada kami," terang Ilyas.
Ia mengatakan NU merupakan rumah bagi dirinya. Tak hanya Kakeknya yang juga tokoh NU di era 60-70, Ibunya juga Kerja Fatayat NUm
"Kita tidak jauh dari NU. Ibu saya ketua Fatayat mbah saya Aktivitas NU era 60-70an jadi dalam tubuh saya mengalir darah NU," terangnya.
Hal serupa juga diutarakan Dirut RSUD Kartini Karanganyar sekaligus Wakil Ketua I PC NU Karanganyar, Arief Setiyoko. Arif mengaku senang mendapatkan predikat sebagai kader NU Karanganyar terbaik.
Dia mengaku siap berjuang apabila mendapat tugas dan amanah untuk maju dalam konstelasi Pilkada Karanganyar.
"Kepada para sesepuh, kiayi yang memberikan amanah kepada saya dan memilih menjadi warga yang terbaik, itu tergantung nanti kalau ditugasi kita siap. Meskipun harus mundur dari Direktur Umum RSUD Kartini Karanganyar itu resiko," ucap dia.
"Kalau berpolitik harus mundur dari jabatan itu wajar . Kita berjuang di dalam agama bukan karena yang lain kalau itu untuk Allah,"terangnya.
Senada juga diutarakan Dwi Susilarso. Dwi mengatakan NU sudah menjadi darah dan dagingnya. Apalagi sebagai mantan ketua GP Ansor, jelas ke NU-anya tak diragukan lagi.
Karena itulah, Dwi Sami’na wa atho’na siap menjalankan perintah para Kiai NU yang dipercayakan padanya.
Sedangkan Sulaeman Rostid yang Ketua PKB justru menpersilahkan nama – nama yang disebut itu untuk mendaftar ke partainya dan pasti akan diteruskan untuk dicalonkan. PKB memiliki 5 kursi di DPRD, nanti akan dikomunikasikan dengan partai lain.***
Editor : Ditya Arnanta