KARANGANYAR, iNewskaranganyar. id - Untuk kali pertama, posisi Ketua Umum Askab PSSI Karanganyar menjadi incaran.
Ada beberapa nama tokoh di Kabupaten yang terletak di lereng Gunung Lawu saling berlomba untuk menjadi pengurus baru Askab PSS KaranganyarI. Padahal, jabatan itu tidak digaji. Lantas, apa yang dicari.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) salah satu cabang olahraga yang paling banyak memiliki penggemarnya.
Tak heran bila organisasi ini banyak menjadi incaran untuk menjadi nahkoda cabang olahraga ini.
Selayaknya organisasi induk cabang olahraga lainnya, mulai dari posisi Ketua hingga jajaran pengurusnya tidak digaji sepeser pun.
Malah sebaliknya, ketua umum dan jajarannya harus siap mengorbankan waktu, tenaga, bahkan biaya, untuk membesarkan organisasi itu.
Tak heran dibandingkan pemilihan Ketua Cabor lainnya, hanya pemilihan peralihan pengurus menjadi pusat perhatian masyarakat. Termasuk salah satunya pemilihan Ketua Askab PSSI Karanganyar.
Tahapan pemilihan Ketua Askab PSSI Karanganyar 2024-2029 resmi dibuka, Jumat 19 April 2024.
Sejumlah nama diantaranya mantan Bupati Karanganyar Juliyatmono dan Anggota DPRD Boby Aditia Putra, tertarik ikut bursa memperebutkan posisi Ketua Umum Askab PSSI yang saat ini masih dipegang Direktur Utama PUDAM Tirta Lawu Prihanto.
Sekertaris Askab PSSI Karanganyar Budi Santoso mengatakan dirinya masih belum mau mengomentari kabar mantan Bupati Karanganyar Juliyatmono dan anggota DPRD Boby Aditia Putra tertarik memperebutkan kursi Ketua Askab PSSI Karanganyar.
Pasalnya, tahapan pemilihan baru dibuka dan pengambilan formulir belum dilakukan oleh nama-nama yang saat ini gencar disebut-sebut mengincar posisi Ketua Umum Askab PSSI. Sehingga kabar tersebut masih dianggaonga rumor belaka.
"Itukan baru sebatas rumor. Lah kontestasinya inikan belum dimulai. Tahapan saja baru dibuka malam ini (19/4/2024)," papar Budi saat dihubungi iNewskaranganyar. id, Jumat (19/4/2024).
Ia mengatakan bila rumor nama kedua tokoh yang beredar itu memang benar mendaftarkan ini menandakan posisi Ketua Askab PSSI Karanganyar sangat seksi sekali.
Karena seksinya posisi Ketua Askab PSSI, membuat kedua nama itu turun gunung memperebutkan posisi sebagai Ketua Askab PSSI.
"Kami terus terang kaget. Di periode 2024-2029 ini, para tokoh-tokoh pada turun gunung, ada apa. Apakah Askab di periode 2020 - 2024 kondisinya sudah semakin baik hingga membuat para tokoh ini turun gunung atau apa, "tanya Budi.
Ia mengatakan apa yang diutarakannya ini sesuai fakta yang terjadi. Dimana, di Periode 2020 - 2024, roda organisasi sudah berjalan dengan baik.
Mulai banyaknya klun sepakbola yang lahir, roda kompetensi sepakbola sudah berjalan, penataan wasit hingga UMKM.
" Ada 80 klub sepakbola lahir di periode 2020-2024 lahir. Terus, roda kompetensi klub sudah berjalan. Dimana banyak turnamen antar kampung (Tarkam) bergulir. Penataan wasit sudah berjalan. Banyak UMKM yang lahir. Mulai banyak UMKM yang menjual kaos sepakbola klub, hingga pelaku laundry itupun ikut kebagian rejeki. Jadi di periode ini sudah berjalan sesuai relnya. Apa karena itu jadi pada tertarik ikut, "ujarnya.
Tak hanya itu, penataan perijinan perhelatan sepakbola juga sudah tertata dengan baik. Yang awalnya para klub kesulitan mengajukan ijin, kini perijinan sudah diurus oleh Askab. Ia mengaku tidak masalah siapapun yang nantinya memimpin Askab PSSI Karanganyar.
"Harapan kami pondasi yang sudah dibangun ini bisa diteruskan siapapun yang menjadi ketua Askab saya rasa harus lebih baik lagi jangan sampai turun lagi.. Kita sudah susah payah membangun kondisi baik ini, " Ujarnya.
"Jangan sampai yang penting jadi Ketua Askab, habis itu tidak melakukan apa-apa untuk sepakbola Karanganyar," Imbuhnha.
Apalagi pemilihan Ketua Askab ini, ungkap Budi, mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Sehingga jangan sampai sepakbola dicampur adukan dengan politik.
"Apalagi ini mendekati pilkada sehingga Askab PSSI semakin seksi. Tadinya saya berharap tidak ada yang mencalonkan diri. Tidak tahunya semuanya pada turun gunung, " katanya sambil tertawa.
Hal sama juga diungkapkan mantan pelatih Persika Karanganyar Beni Andriawan Wahyudi alias Beni Kingkong.
Menurut Beni Kingkong, posisi Ketua Askab PSSI periode 2024-2029 menjadi incaran. Ada beberapa nama yang disebut-sebut menginginkan menjadi Ketua.
"Gayeng (seru). Karena Askab yang sekarang bisa dikatakan menjadi banyak calon yang mengingkan menjadi ketua, " ujarnya.
Ia mengatakan diakui apa tidak, di bawah kepemimpinan Prihanto, sebagai salah satu saksi yang ikut didalam persepakbklaan di Karanganyar ini, dirinya melihat Prihanto sukses dalam membangun Askab PSSI dan Persika Karanganyar.
Salah satu bukti nyata yaitu keberhasilan membawa Persika menembua 10 besar Liga 3 PSSI zona Jawa Tengah. Padahal saat itu Persika masih dalam posisi tidur panjang.
"Harus diakui, saat Prihanto memimpin Askab dan juga Persika sangat luar biasa. Prihanto mampu mengembalikan Persika yang saat itu tengah dalam posisi tidur panjang. Beliau mampu mengembalikan Persika ke liga 3. Bahkan mampu menembus 10 besar, " terangnya.
Ia mengatakan,apa yang diutarakan ini bukan karena saat itu dirinya yang menjadi Persika. Ini dia sampaikan itu sesuai fakta saat ini.
Dimana, meski anggaran yang diberikan sangat minim sekali, namun Prihanto mampu membuat Persika kembali disegani.
"Pak Prih (panggilan Prihanto) berani nombok. Saya sangat tahu sekali. Saat itu dengan biaya minim, namun pak Prih mampu membawa Persika masuk 10 besar, " terangnya.
Belum lagi keberhasilan menghidupkan kembali roda kompetensi sepakbola di Karanganyar ini membuat para pemain-pemain liga ikut bermain di Liga.
"Banyak pemain-pemain liga yang hadir ikut main. Meskipun mereka main di kelas Tarkam. Namun kehadiran mereka mampu menarik antusiasme masyarakat terhadap sepakbola di Karanganyar," Ungkapnya.
Karena itu, pada bakal calon yang berminat ikut dalam pencalonan, Beni Kingkong berharap tidak hanya sekedar mengejar posisi sebagai Ketua Umum Askab PSSI.
Yang terpenting, Ketua terpilih harus siap mengeluarkan dana pribadi untuk menggairahkan sepakbola dk Karanganyar.
"Saya pribadi sendiri melihat pak prih ini figur yang luar biasa. Dalam artian, beliau berani nombok pakai uang pribadi. Ini kenyataan, karena banyak banyak orang berduit, tapi hatinya tidak sampai, akhirnya tidak berani. Dan efeknya persebakbolaan Karanganyar jadi mandek, "pungkasnya. ***
Editor : Ditya Arnanta