SOLO, iNewskaranganyar. id - Selama bulan Januari-Februari 2024, Tim KKN 51 UNS melakukan pendampingan usaha
kepada Gubug Tunggak Jadi di Desa Tremes Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri.
Tujuan pendampingan ini adalah untuk meningkatkan kualitas produk dan perluasan pasar baik, pasar domestik dan luar negeri.
Oleh sebab itu, Tim KKN 51 tidak hanya memberikan proses pendampingan tetapi juga terlibat aktif dalam proses produksi dan pemasaran melalui berbagai media sosial daring.
Tunggak Jati merupakan bagian paling bawah yang terdapat pada tumbuhan jati atau yang lebih sering dikenal dengan akar jati.
Selama ini, kebanyakan masyarakat hanya familiar dengan produk yang terbuat dari batang dan daun dari pohon jati.
Padahal, akar merupakan bagian yang cukup penting bagi sebuah tanaman, karena akar merupakan bagian yang mencari sumber makanan dari dalam tanah untuk keberlangsungan hidup tanaman tersebut.
Selain itu akar berperan sebagai penopang tanaman agar tidak mudah roboh atau dengan kata lain akar merupakan pondasi dari sebuah tanaman. Di sisi lain, bagian tersebut seringkali dilupakan dan dianggap remeh oleh masyarakat.
Biasanya, akar jati bagi masyarakat di desa hanya dimanfaatkan sebagai kayu bakar, yang memberikan kesan seolah hanya dibuang-buang saja.
Berdasarkan hal tersebut, penggiat UMKM
Gubug Tunggak Jati, Pakdhe Gatot, memiliki pemikiran bahwa akar pohon jati tidak hanya bisa dilihat dari sisi fungsionalnya namun dari segi estetika, hal ini pun dimanfaatkan banyak pengusaha kayu jati.
Seperti yang orang-orang katakan, pohon jati seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan. Menurut Pakdhe Gatot, Gubug Tunggak Jati secara tidak langsung menaikkan nilai dari akar jati. Karena daripada hanya dipotong untuk kayu bakar, akar tersebut sejatinya memiliki nilai jual sebagai karya yang berguna.
Dalam hal ini Pakdhe, menjadikan akar kayu jati sebagai furnitur yang tidak hanya memiliki nilai estetika namun juga fungsional dalam kehidupan manusia.
Pakdhe Gatot pun menjelaskan bahwa beliau hanya diberi kesempatan untuk menegaskan
pemberian dari alam, “Alam yang memberikan, Pakdhe hanya menegaskan,” ungkapnya ketika ditemui.
Dalam konteks ini, maksud dari kalimat tersebut adalah alam sudah memberikan bentuk akar jati yang sedemikian rupa dan ia hanya merapikan yang sudah diberikan alam. Usaha yang dibangun Pakdhe Gatot hanya menggunakan alat dan tenaga yang sederhana.
Editor : Ditya Arnanta