get app
inews
Aa Text
Read Next : Terungkap Kenapa Orang Jawa Tidak Boleh Menikah dengan Orang Sunda, Ternyata Disebabkan Ini

15 Mitos Jawa yang Masih Dipercaya Hingga Saat Ini , Apa Saja?

Minggu, 07 Januari 2024 | 17:28 WIB
header img
15 Mitos Jawa yang Masih Dipercaya Hingga Saat Ini, Apa Saja? (Foto: Pixebay)

6. Makan sayap ayam bikin jauh jodoh

Mitos Jawa yang lainnya juga ada tentang seseorang yang makan sayap ayam akan jauh dari jodoh. Sebenarnya mitos ini seseorang mengurangi makan sayap ayam yang mengandung banyak lemak sehingga menyebabkan jerawat.

7. Duduk di bantal bisa menyebabkan bisulan

Mitos ini seringkali terdengar. Dan banyak anak-anak maupun orang dewasa yang takut melakukan hal itu. Padahal mitos ini muncul untuk mengingatkan bahwa bantal digunakan untuk kepala dan tidak sopan bila dijadikan alas duduk.

8. Keluar rumah saat magrib bisa diculik wewe gombel

Mitos ini seringkali diucapkan oleh nenek dan kakek zaman dahulu. Mitos Jawa ini melarang anak-anak maupun orang dewasa untuk keluar rumah saat magrib.

Sebenarnya mitos ini untuk memberitahu kepada masyarakat bahwa ketika malam hari sudah waktunya untuk istirahat dan tidak boleh keluar rumah lagi.

9. Makan sambil tiduran bisa jadi ular

Mitos Jawa ini juga cukup unik dan masih dipercaya hingga saat ini. Sebenarnya realitanya makan sambil tiduran pastinya berbahaya untuk kesehatan. Makan dengan posisi tiduran bisa menyebabkan tersedak dan lebih baik makan dengan posisi duduk.

10. Dilarang memotong kuku saat malam hari

Banyak orang tua kita terdahulu yang melarang memotong kulu di malam hari. Mitos Jawa itu muncul karena saat zaman dahulu, belum ada penerangan lampu seperti sekarang ini. Sehingga ketika memotong kuku pada malam hari sulit terlihat dan bisa menyebabkan risiko yang besar.

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut