KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id - Penjabat Bupati Karanganyar Timotius Suryadi akhir buka suara menanggapi sorotan tajam yang dialamatkan Ketua DPRD Bagus Selo pada dirinya yang dinilai sengaja memberikan karpet merah pada mantan Bupati Karanganyar Juliyatmono untuk hadir disetiap acara resmi yang digelar Pemkab Karanganyar.
Timotius secara singkat membantah kalau dirinya memberikan karpet merah pada mantan Bupati Juliyatmono.
"Tidak ada karpet merah,"ucap Timotius Suryadi singkat sembari berusaha menutup pintu mobil, Selasa (2/1/2024).
Namun usahan menutup pintu terhalang wartawan yang masih menanyakan hal yang sama pada Timotius Suryadi. Timotius Suryadi yang dicecar pertanyaan para wartawan, berjanji akan mengajak para wartawan untuk berbincang setelah semua jadwal kedinasannya selesai.
"Nahti ya kita ngobrol lagi aja, waktunya mepet,"ucap Timotius Suryadi yang akhirnya berhasil menutup pintu mobil setelah ajudannya menutup paksa pintu mobil dinas atasannya itu.
Terpisah, Wakil Ketua DPRD Karanganyar Tony Hatmoko sepakat dengan apa yang disampaikan Pimpinan DPRD Bagus Selo. Tony, meminta agar PJ Bupati Karanganyar Timotius Suryadi menghentikan selalu mengajak mantan Bupati Juliyatmono hadir disetiap acara resmi Pemkab Karanganyar.
"Kami meminta PJ Bupati stop selalu mengajak (Mantan Bupati Juliyatmono) disetiap acara resmi,"papar Tony saat ditemui iNewskaranganyar.id diruang kerjannya.
Wakil Ketua DPRD Tony Hatmoko meminta agar PJ Bupati stop mengundang mantan Bupati karanganyar Juliyatmono (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)
Ia mengatakan seharusnya PJ Bupati sadar saat ini menjelang pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu), berbagai kegiatan yang dilakukan pemerintah, apalagi dengan mengundang politisi, menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan masyarakat.
"Kami minta kepada Pj Bupati harus Arif dan bijaksana dalam melakukan kegiatan seremonial. Ini jelang Pemilu, harus hati-hati,"ujarnya.
Bahkan, ungkap Tony, dirinya telah mempersoalkan kehadiran mantan Bupati Juliyatmono disetiap acara seremonial yang digelar Pemkab Karanganyar. Ini dilakukan agar PJ Bupati sebagai pimpinan tertinggi ASN sebelum Bupati defitif resmi terpilih, harus memberikan contoh pada para ASN untuk netral. Sikap ini, ungkap Tony, untuk menjaga kondusifitas Karanganyar menjelang Pemilu mendatang.
"Kalau ada kegiatan pemerintahan, biar itu menjadi tugas pemerintahan dan jangan melibatkan pihak lain. Apalagi melibatkan politisi yang akan bertarung dalam Pemilu mendatang. Ini harus jadi perhatian,"tegasnya.
Saat ditanya apakah kalangan DPRD akan mempergunakan hak Interpelasi pada PJ Bupati Karanganyar Timotius Suryadi, Tony mengatakan akan melihat situasinya terlebih dahulu. Bila PJ Bupati tidak berubah, kemungkinan mempergunakan hak interplasi itu bisa saja digunakan.
"Saya lihat situasinnya dulu. Bisa menggunakan bila tetap tak berubah, tapi kalau berubah, ya tidak dipergunakan,"terangnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sebelumnya Ketua DPRD karanganyar Bagus Selo mempertanyakan kapasitas kehadiran mantan Bupati Juliyatmono disetiap kegiatan resmi Pemkab Karanganyar. Bahkan Bagus Selo memperingatkan PJ Bupati untuk tidak main-main dengan politik.
"Kapasitas Pak Juli (selalu hadi diacara resmi) apa itu. PJ Bupati jangan main-main politik, bisa jatuh nantinya,"papar Bagus Selo. ***
Editor : Ditya Arnanta