get app
inews
Aa Text
Read Next : Emeritasi Pendeta GKJ Kismorejo Karanganyar, Ajak Jemaat Terapkan 3G

Cara Unik Emak-emak di Solo Protes Kenaikan Harga Sembako yang Bikin Pusing, Beri Pesan ke Ganjar

Minggu, 17 Desember 2023 | 13:35 WIB
header img
Begini Cara Unik Emak-emak di Karanganyar Protes Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok yang Bikin Pusing Kepala (Foto: iNewskaranganyar.id/Bramantyo)

KARANGANYAR, iNewskaranganyar.id – Ada cara unik yang dilakukan para emak-emak di Solo saat memprotes kenaikan harga sembako dan kebutuhan sehari-hari. Biasanya, protes disampaikan dalam bentuk aksi. Namun justru para emak-emak ini melakukan aksi protes dengan cara membeli kebutuhan pokok yang harganya melambung tinggi.

Pantauan iNewskaranganyar.id, sekira pukul 7.30 WIB, puluhan emak-emak ini telah berkumpul didepan pasar Klodran, Colomadu, Karanganyar. Kemudian, merekapun masuk kedalam pasar Klodran. Dengan antusias, para ibu-ibu ini membeli semua kebutuhan pokok seperti telur, cabe, beras, gula, minyak goreng, terigu hingga sayur mayur itu pun mereka beli.

Salah satu ibu rumah tangga, warga Kadipiro, Solo, Ari Indarti mengatakan harga kebutuhan bahan pokok yang naik serentak membuat dirinya pusing. Pasalnya, uang belanja yang diberi suaminya tak cukup memenuhi kebutuhan satu pekan ke depan. Segala cara sudah ia lakukan untuk hemat, tapi tetap tak bisa.

Ari menyebut beras yang tadinya harganya hanya Rp 11 ribu perkilo kini naik menjadi Rp 15 ribu perkilo. Kemudian harga telur yang tadinya Rp23 ribu kini naik menjadi Rp 26 ribu.

Termasuk harga cabai rawit merah saja sekarang harganya sudah sangat melambung tinggi. Bahkan Ari menyebut penghasilan suaminya satu hari saja untuk membeli cabai sudah tidak cukup.

“Cabainya itu sekarang sudah sangat-sangat melambung tinggi. Penghasilannya saja sehari untuk membeli cabai sudah tidak cukup,”ungkap Ari, Minggu (17/12/2023).

Hal serupa juga diutarakan Kusmiyah juga warga Kadipiro, Solo. Kusmiyah mengatakan dirinya masyarakat berpenghasilan menengah kebawah berpenghasilan dibawah UMR ini cukup kelabakan mengikuti harga kebutuhan pasar yang terus merangkak naik.

“Suami hanyalah buruh dan mendapatkan bayaran itu harian. Sehari, suaminya mendapatkan upah sebesar Rp70 ribu. Jelas dengan pengahasilan segitu, berat dengan kenaikan harga ini. Khususnya beras, apalagi anak-anak saya doyan makan,”ungkapnya.

Apalagi diakui Kusmiyah, agar bisa membeli kebutuhan pokok, dirinya terpaksa harus berutang pada tetangga.

“Lah, mau bagaimana lagi, utang sana utang sing, lama kelamaan hutang saya banyak. Ini pun bingung bagaimana caranya menutup hutang. Sedangkan kebutuhan membeli kebutuhan pokok terus merangkak naik,”ujarnya.

Karena sudah kesal, mereka sepakat melakukan aksi dengan cara membeli kebutuhan pokok yang harganya melambung tinggi.  Alasan memilih pasar Klodran untuk membeli kebutuhan pokok yang harganya melambung tinggi itu dikarenakan pasar ini terletak di wilayah Karanganyar. Dan kebetulan, Karanganyar merupakan daerah kelahiran Capres nomer 3 Ganjar Pranowo.

Sehingga, dengan aksi borong kebutuhan bahan pokok ini, mereka tujukan untuk menitip pesan pada Ganjar Pranowo bila terpilih menjadi Presiden untuk memperhatikan nasib rakayat kecil. Karena mereka yakin dengan pengalamannya sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo paham dengan kesulitan yang dihadapi warganya, khususnya di Jawa Tengah.

“Ini sekalian pesan untuk pak Ganjar, seandainya beliau bisa jadi Presiden, tolong masyarakat kecil ini untuk tetap bisa diperhatikan, soalnya biar harga itu stabil. Penghasilan masyarakat kecil sama dengan pengeluaran di pasar biar nantinya sama-sama seimbang,”jelasnya. ***

Editor : Ditya Arnanta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut